Divisi penyelidikan khusus Kepolisian Nasional Korea Selatan (Korsel) yang ditugaskan menyelidiki tragedi Itaewon yang menewaskan sedikitnya 156 orang, telah menetapkan enam pejabat tinggi sebagai tersangka. Keenam pejabat Korsel itu didakwa atas tindak kelalaian profesional yang memicu kematian.
Seperti dilansir The Korea Herald, Senin (7/11/2022), salah satu yang ditetapkan sebagai tersangka adalah mantan Kepala Kepolisian Yongsan Lee Im-jae, yang bertugas mengawasi distrik Itaewon.
Divisi penyelidikan khusus yang dibentuk dan meluncurkan penyelidikan sejak pekan lalu, telah menyelidiki penyebab insiden desak-desakan maut di gang sempit Itaewon saat perayaan Halloween pada 29 Oktober lalu dan respons pihak berwenang terhadap situasi itu.
"Kami telah memeriksa 154 orang dan menetapkan enam orang sebagai tersangka," ucap juru bicara tim penyelidikan khusus, Kim Dong-Wook dalam konferensi pers pada Senin (7/11) waktu setempat.
Enam tersangka itu terdiri atas Lee selaku mantan Kepala Kepolisian Yongsan, Ryu Mi-jin dari Kepolisian Metropolitan Seoul yang bertanggung jawab atas situation room di Seoul saat insiden terjadi, dua pejabat dari tim intelijen pada Kepolisian Yongsan, lalu Kepala Distrik Yongsan Park Hee-young dan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Yongsan Choi Seong-beom.
Keenam tersangka menghadapi dakwaan kelalaian profesional yang mengakibatkan kematian. Sementara Lee dan Ryu bisa dijerat dakwaan tambahan, yakni melalaikan tugas, dan dua pejabat tim intelijen bisa dijerat dakwaan tambahan menyalahgunakan wewenang dan menghancurkan bukti.
Hasil penyelidikan tim khusus menunjukkan Lee saat masih menjabat Kepala Kepolisian Yongsan ketika insiden terjadi, meninggalkan sebuah restoran di dekat stasiun pada 29 Oktober, sekitar pukul 21.47 waktu setempat, setelah diberitahu soal situasi berbahaya di Itaewon.
Dia tiba di dekat Stasiun Noksapyeong sekitar 10 menit kemudian dengan mobilnya. Diketahui bahwa jarak Stasiun Noksapyeong dengan Stasiun Itaewon bisa ditempuh berjalan kaki sekitar 10 menit. Namun Lee memilih melanjutkan perjalanan dengan mobilnya di tengah kemacetan dan harus mengambil rute memutar untuk menjangkau lokasi insiden.
Lihat juga Video: Panik dan Terhimpit Picu Henti Jantung, Apa Iya?
(nvc/ita)