Presiden Korsel Minta Maaf Atas Tragedi Itaewon

Presiden Korsel Minta Maaf Atas Tragedi Itaewon

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 07 Nov 2022 11:48 WIB
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol memegang bunga untuk para korban penyerbuan perayaan Halloween
Presiden Korsel Yoon Suk-yeol saat mengunjungi dan meletakkan bunga di lokasi tragedi Itaewon (dok. Getty Images/Chung Sung-Jun)
Seoul -

Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk-yeol meminta maaf kepada rakyatnya, juga kepada para korban selamat dan keluarga korban tewas, atas tragedi Itaewon yang memilukan. Yoon berjanji menindak tegas para pejabat yang bertanggung jawab atas respons ceroboh saat desak-desakan maut berlangsung.

Seperti dilansir Reuters, Senin (7/11/2022), Yoon juga bersumpah untuk mereformasi kepolisian dan sistem manajemen keselamatan di Korsel. Insiden desak-desakan maut saat perayaan Halloween di Itaewon pada 29 Oktober lalu menewaskan sedikitnya 156 orang, kebanyakan masih berusia 20-an dan 30-an tahun.

Sekitar 197 orang lainnya mengalami luka-luka dan cedera dalam tragedi yang menjadi perhatian global itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam insiden itu, ribuan orang memenuhi gang sempit di area distrik Itaewon yang dikenal dengan gemerlap malamnya saat menghadiri secara langsung perayaan Halloween yang untuk pertama kalinya dalam tiga tahun ini digelar tanpa pembatasan pandemi virus Corona (COVID-19).

Permintaan maaf Yoon disampaikan dalam rapat membahas peninjauan aturan keselamatan, saat Korsel masih dalam masa berkabung. Penyelidikan masih terus berlanjut untuk memeriksa respons otoritas setempat terhadap insiden maut itu.

ADVERTISEMENT

"Saya tidak berani membandingkan diri saya dengan para orang tua yang kehilangan putra dan putri mereka, tapi sebagai presiden yang seharusnya melindungi kehidupan dan keselamatan rakyat, saya merasa sedih," ucap Yoon dalam pernyataannya.

"Saya meminta maaf kepada keluarga yang berduka, yang menderita tragedi yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, dan kepada orang-orang yang berbagi rasa sakit dan kesedihan," imbuhnya.

Kepolisian Korsel menghadapi kritikan publik yang tajam atas responsnya dalam tragedi Itaewon. Terungkap bahwa hanya 137 polisi yang dikerahkan ke area Itaewon pada malam kejadian, meskipun ada perkiraan sebanyak 100.000 orang akan hadir.

Pekan lalu, transkrip panggilan darurat yang diterima kepolisian beberapa jam sebelum insiden terjadi diungkapkan ke publik. Transkrip itu menunjukkan bahwa orang-orang di lokasi telah memperingatkan polisi soal potensi situasi kerumunan berbahaya dan meminta adanya tindakan tegas dari aparat berwenang.

Yoon awalnya menganggap penanganan kepolisian yang buruk karena kekurangan dalam aturan manajemen kerumunan dan keselamatan publik. Namun menyusul dirilisnya transkrip panggilan darurat itu, Yoon menegur keras kepolisian dan meminta maaf kepada korban juga publik Korsel.

Dalam rapat terbaru pada Senin (7/11) waktu setempat, Yoon bersumpah akan merombak sistem manajemen keselamatan nasional, melakukan penyelidikan menyeluruh dan membawa pihak-pihak yang bertanggung jawab ke pengadilan.

"Secara khusus, reformasi ekstensif diperlukan dalam tugas kepolisian, yang penting untuk persiapan menghadapi situasi bahaya dan mencegah insiden, demi melindungi keselamatan rakyat," tegasnya.

Simak juga video 'Surat Im Soo Hyang untuk Lee Ji Han: Kamu Harus Bahagia':

[Gambas:Video 20detik]



Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads