Sembilan orang ditangkap pada Senin (31/10) waktu setempat sehubungan dengan runtuhnya jembatan gantung di India barat yang menewaskan sedikitnya 137 orang.
Jembatan gantung tersebut, yang telah dibuka kembali beberapa hari sebelumnya setelah renovasi, ambruk pada Minggu (30/10) malam waktu setempat, menyebabkan ratusan orang jatuh ke sungai di tengah gelapnya malam.
Dilansir kantor berita AFP, Selasa (1/11/2022), perwira polisi senior Ashok Kumar Yadav mengatakan dalam sebuah pernyataan, kesembilan orang yang ditangkap itu terkait dengan sebuah perusahaan yang menangani pemeliharaan jembatan di Morbi tersebut.
Saat kejadian, kerumunan orang di lokasi itu merayakan hari terakhir perayaan Diwali.
Rekaman CCTV menunjukkan struktur jembatan berusia hampir 150 tahun itu bergoyang - dengan beberapa orang tampaknya sengaja menggoyang-goyangnya - sebelum tiba-tiba ambruk.
"Kami semua berdiri di jembatan bersama-sama ketika jembatan itu berguncang keras dan tiba-tiba jatuh. Saya mendengar jeritan dan bunyi keras dan kemudian ada keheningan. Kemudian perlahan-lahan menangis dan menjerit," kata korban selamat, Madhvi Ben (30) kepada AFP.
Ben mengatakan salah satu kakinya "terjerat dalam tali baja", membuatnya hampir seluruhnya tenggelam dan berjuang untuk melepaskan diri.
"Saya entah bagaimana menutup hidung saya dan menarik diri ke atas dan melepaskan kaki saya dari kawat. Saya meraih kawat lain dan memanjat sisa-sisa jembatan," tuturnya.
"Seseorang memegang tangan saya dan menarik saya keluar dari air sebelum saya mencapai tepi sungai," imbuhnya.
Kepala polisi setempat P Dekavadiya mengatakan pada Senin (31/10) sore, bahwa jumlah korban tewas dari tragedi di Gujarat, negara bagian asal Perdana Menteri Narendra Modi tersebut, telah meningkat menjadi 137 orang.
(ita/ita)