9 Orang Ditangkap Usai Ambruknya Jembatan Gantung di India

9 Orang Ditangkap Usai Ambruknya Jembatan Gantung di India

Rita Uli Hutapea - detikNews
Selasa, 01 Nov 2022 11:55 WIB
Tim penyelamat di kapal mencari korban ambruknya jembatan kabel di sungai Machchu, negara bagian barat Gujarat, India, Senin (31/10/2022) waktu setempat. Sebanyak 81 orang tewas.
jembatan gantung di India roboh dan menewaskan 137 orang (Foto: AP/Ajit Solanki)
Jakarta -

Sembilan orang ditangkap pada Senin (31/10) waktu setempat sehubungan dengan runtuhnya jembatan gantung di India barat yang menewaskan sedikitnya 137 orang.

Jembatan gantung tersebut, yang telah dibuka kembali beberapa hari sebelumnya setelah renovasi, ambruk pada Minggu (30/10) malam waktu setempat, menyebabkan ratusan orang jatuh ke sungai di tengah gelapnya malam.

Dilansir kantor berita AFP, Selasa (1/11/2022), perwira polisi senior Ashok Kumar Yadav mengatakan dalam sebuah pernyataan, kesembilan orang yang ditangkap itu terkait dengan sebuah perusahaan yang menangani pemeliharaan jembatan di Morbi tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat kejadian, kerumunan orang di lokasi itu merayakan hari terakhir perayaan Diwali.

Rekaman CCTV menunjukkan struktur jembatan berusia hampir 150 tahun itu bergoyang - dengan beberapa orang tampaknya sengaja menggoyang-goyangnya - sebelum tiba-tiba ambruk.

ADVERTISEMENT

"Kami semua berdiri di jembatan bersama-sama ketika jembatan itu berguncang keras dan tiba-tiba jatuh. Saya mendengar jeritan dan bunyi keras dan kemudian ada keheningan. Kemudian perlahan-lahan menangis dan menjerit," kata korban selamat, Madhvi Ben (30) kepada AFP.

Ben mengatakan salah satu kakinya "terjerat dalam tali baja", membuatnya hampir seluruhnya tenggelam dan berjuang untuk melepaskan diri.

"Saya entah bagaimana menutup hidung saya dan menarik diri ke atas dan melepaskan kaki saya dari kawat. Saya meraih kawat lain dan memanjat sisa-sisa jembatan," tuturnya.

"Seseorang memegang tangan saya dan menarik saya keluar dari air sebelum saya mencapai tepi sungai," imbuhnya.

Kepala polisi setempat P Dekavadiya mengatakan pada Senin (31/10) sore, bahwa jumlah korban tewas dari tragedi di Gujarat, negara bagian asal Perdana Menteri Narendra Modi tersebut, telah meningkat menjadi 137 orang.

Mereka termasuk sekitar 50 anak, yang termuda adalah anak laki-laki berusia dua tahun.

Seorang anggota parlemen lokal, Kalyanji Kundariya, mengatakan kepada media bahwa dia telah kehilangan 12 anggota keluarganya dalam kecelakaan itu, termasuk lima anak-anak.

"Tubuh saudara laki-laki saya diambil pada jam 9 malam dan mayat saudara ipar saya ditemukan pada jam 1 pagi," kata pedagang tekstil Puneet Pitroda (35) kepada AFP di krematorium Morbi, Senin.

"Pihak berwenang bertanggung jawab penuh atas tragedi itu. Mereka mengizinkan ratusan orang berkumpul di jembatan ketika jembatan itu hanya mampu menampung sejumlah kecil orang," tuturnya.

"Kami tidak akan pernah melupakan malam ini," ujarnya.

Jembatan dengan panjang 233m dan lebar 1,5m tersebut diresmikan pada tahun 1880 oleh otoritas kolonial Inggris dan dibuat dengan material yang dikirim dari Inggris.

Kecelakaan infrastruktur lama dan tidak terawat, termasuk jembatan, sering terjadi di India.

Pada tahun 2016, runtuhnya jalan layang ke jalan yang sibuk di Kolkata menewaskan sedikitnya 26 orang.

Lima tahun sebelumnya, sedikitnya 32 orang tewas ketika sebuah jembatan yang penuh sesak, ambruk di resor perbukitan Darjeeling.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads