Kremlin Akui Pasukan Rusia Alami Masalah Peralatan Militer di Ukraina

Kremlin Akui Pasukan Rusia Alami Masalah Peralatan Militer di Ukraina

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 27 Okt 2022 11:34 WIB
A Ukrainian soldier passes by a Russian tank damaged in a battle in a just freed territory on the road to Balakleya in the Kharkiv region, Ukraine, Sunday, Sept. 11, 2022. (AP Photo)
Ilustrasi -- Tentara Ukraina memeriksa tank militer Rusia yang rusak dalam pertempuran di Balakleya, yang baru dibebaskan dari pasukan Moskow (dok. AP Photo)
Moskow -

Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia mengakui adanya masalah peralatan militer yang dialami pasukan Rusia yang ditugaskan dalam operasi militer di wilayah Ukraina. Pengakuan ini menggemakan pernyataan senada dari Presiden Vladimir Putin pada awal pekan ini.

"Anda semua telah mendengar pernyataan presiden (dalam rapat Dewan Koordinasi). Memang, ada masalah dengan peralatan," ucap juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan, seperti dilansir CNN, Kamis (27/10/2022).

Menurut Peskov, beberapa masalah tetap ada, meskipun langkah-langkah sedang dilakukan untuk mengatasinya. Tidak dijelaskan lebih spesifik soal masalah peralatan yang dialami pasukan Rusia di Ukraina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Langkah-langkah sedang dilakukan untuk menghilangkan masalah-masalah itu," ujarnya.

Dalam rapat pertama Dewan Koordinasi di Moskow pada Selasa (25/10) waktu setempat, Putin menekankan bahwa peralatan militer yang digunakan tentara Rusia haruslah 'efisien dan modern' agar bisa memenuhi kebutuhan operasi militer Moskow di Ukraina.

ADVERTISEMENT

Putin juga menyerukan pemerintahannya 'mempercepat' pengambilan keputusan dan semakin meningkatkan produksi peralatan militer Rusia.

Dewan Koordinasi baru dibentuk oleh Putin pada 20 Oktober lalu, dengan tujuan memenuhi kebutuhan operasi militer di Ukraina. Dewan Koordinasi ini dipimpin oleh Perdana Menteri (PM) Mikhail Mishustin.

Simak juga Video: Rusia Tingkatkan Produksi Tank Perang di Uralvagonzavod

[Gambas:Video 20detik]



Dalam rapat itu, Putin menegaskan bahwa target-target Rusia tidak bisa dipenuhi tanpa 'koordinasi yang luas dan mendalami antara semua area kegiatan, semua struktur, semua kementerian, departemen, baik blok kekuasaan maupun blok ekonomi, dan wilayah Federasi Rusia'.

"Tepatnya untuk ini Dewan Koordinasi dibentuk," sebutnya.

Menanggapi seruan Putin, Mishustin menyatakan bahwa mobilisasi militer parsial yang dilakukan Rusia membutuhkan peningkatan produksi seragam dan peralatan pelindung bagi pasukan militer.

"Kita perlu mengintensifkan upaya untuk meningkatkan produksi alat pelindung diri," cetusnya kepada Putin dalam rapat tersebut.

"Perlu menyertakan semua kemampuan industri ringan, termasuk perusahaan kecil, untuk produksi peralatan militer ... Kita perlu memastikan bahwa para pembela kita tidak kekurangan peralatan," tegasnya seperti dilansir Reuters.

Diketahui bahwa sebelum Putin memerintahkan mobilisasi militer bulan lalu, para tentara Rusia mengeluhkan via media sosial bahwa mereka sangat kekurangan peralatan militer. Bahkan dilaporkan banyak yang harus membeli pelindung tubuh sendiri.

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads