Korban jiwa akibat jatuhnya pesawat militer Rusia di daerah permukiman telah bertambah. Sedikitnya 13 orang, termasuk tiga anak-anak, tewas setelah sebuah pesawat militer Rusia menghantam daerah pemukiman di Yeysk, sebuah kota di Rusia barat daya, dekat perbatasan dengan Ukraina.
Dilansir kantor berita AFP, Selasa (18/10/2022), otoritas Rusia menyatakan pencarian korban kini telah berakhir.
"Penyelamat telah selesai menggali puing-puing (...) Secara total, 13 orang tewas, termasuk tiga anak-anak, sementara 19 orang terluka," menurut Kementerian Situasi Darurat, dikutip oleh kantor-kantor berita Rusia setelah kecelakaan yang terjadi pada Senin (17/10) itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Selasa (18/10/2022):
- Australia Tak Lagi Akui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel
Australia menyatakan tidak akan lagi mengakui Yerusalem Barat sebagai ibu kota Israel. Langkah ini berarti membalikkan kebijakan kontroversial dari pemerintah konservatif Australia sebelumnya.
Seperti dilansir AFP, Selasa (18/10/2022), Menteri Luar Negeri (Menlu) Australia Penny Wong menegaskan bahwa status kota Yerusalem akan diputuskan melalui perundingan damai antara Israel dan Palestina, dan bukan melalui keputusan sepihak.
"Kami tidak akan mendukung pendekatan yang merusak (solusi dua negara)," ucap Wong dalam pernyataannya.
"Kedutaan Besar Australia selalu, dan tetap, berada di Tel Aviv," tegasnya.
- Australia Tak Lagi Akui Yerusalem sebagai Ibu Kotanya, Israel Geram!
Perdana Menteri (PM) Israel Yair Lapid mengkritik tajam keputusan pemerintah Australia untuk berhenti mengakui Yerusalem barat sebagai ibu kota negara Yahudi itu. Keputusan ini mengubah keputusan pemerintah sayap kanan sebelumnya.
Dilansir kantor berita AFP, Selasa (18/10/2022), Lapid menggambarkan langkah itu sebagai "tanggapan tergesa-gesa", seraya menambahkan: "Kami hanya bisa berharap bahwa pemerintah Australia mengelola hal-hal lain dengan lebih serius dan profesional."
"Yerusalem adalah ibu kota Israel yang abadi dan bersatu dan tidak ada yang akan mengubah itu," ujar Lapid dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh kantornya.
- Singapura Larang Film soal Agama dan LGBT, Ini Alasannya
Sebuah film buatan lokal bertemakan agama dan LGBT dilarang tayang oleh pemerintah Singapura karena dinilai berpotensi memicu 'perpecahan sosial'. Larangan terhadap berjudul #LookAtMe ini bertepatan dengan penayangannya dalam Festival Film Asia New York di Amerika Serikat (AS).
Seperti dilansir AFP, Selasa (18/10/2022), Otoritas Pengembangan Media Infokom (IMDA) menyatakan bahwa film berjudul #LookAtMe hasil karya pembuat film Singapura Ken Kwek itu 'melampaui pedoman klasifikasi film' dan tidak bisa ditayangkan secara lokal.