Para veteran militer Rusia ramai-ramai menentang perang yang dikobarkan Presiden Vladimir Putin di Ukraina. Beberapa mantan tentara Rusia bahkan berulang kali ditahan Kremlin terkait tindakannya terang-terangan memprotes invasi ke negara tetangganya itu.
Seperti dilansir The Moscow Times, Jumat (7/10/2022), Vitaly Votanovsky yang seorang pensiunan Angkatan Udara Rusia dengan pangkat Letnan Kolonel merupakan salah satu penentang keras invasi Rusia. Dia bahkan menilai Rusia tidak akan menang dalam perang di Ukraina.
"Putin telah menghancurkan sumber daya mobilisasi militer negara ini dengan tangannya sendiri dan sekarang si idiot ini telah melibatkan dirinya dalam perang dengan seluruh dunia," sebut Votanovsky.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia menciptakan keadaan di mana kita tidak bisa menang," tegasnya.
Votanovsky bersama sejumlah veteran militer Rusia lainnya menjadi sasaran undang-undang sensor masa perang dan menerima kemarahan dari mantan rekan militer mereka karena mengkritik invasi dan mobilisasi militer ke Ukraina.
"Kami (para veteran) semua berbicara dan membahas apa yang sedang terjadi," tutur Nikolai Prokudin, veteran berusia 61 tahun yang bertugas saat invasi Uni Soviet ke Afghanistan tahun 1979-1989 silam.
Sama seperti Votanovsky, Prokudin sangat menentang invasi Rusia ke Ukraina. "Ada orang-orang dengan pandangan yang identik dengan saya, yang lainnya kurang radikal... Tapi kebanyakan orang dibodohi oleh propaganda," ucapnya.
Lihat juga video 'Momen Tentara Ukraina Diserang Pasukan Rusia saat Melintas di Hutan':
Tahun lalu, Prokudin ikut mencetuskan petisi menentang 'eskalasi perang' di Ukraina bersama veteran militer Rusia lainnya, Sergei Gulyaev, yang bertugas sebagai tentara intelijen Soviet di Afghanistan.
"Saya tidak tahu apakah saya akan dimobilisasi. Tapi saya jelas tidak akan berperang melawan Ukraina. Lebih baik dipenjara," ucap Gulyaev.
Para veteran militer Rusia yang diwawancarai The Moscow Times memberikan alasan berbeda untuk menentang perang. Beberapa menyebutnya serangan 'tidak adil' terhadap negara tetangga yang lebih kecil, sedangkan yang lainnya mengkhawatirkan itu akan memicu kerugian besar bagi Rusia.
"Mempertimbangkan apa yang terjadi di Ukraina sekarang dan bagaimana mereka berusaha mengambil alih wilayah-wilayah... menggunakan uang kita, rakyat Rusia... (jelas bahwa) kita akan membayar untuk ide gila mereka," ujar Igor Knyazkov yang merupakan veteran perang Rusia di Chechnya.
Knyazkov yang juga mantan polisi ini pernah dihukum atas tuduhan mendiskreditkan militer Rusia pada Juni lalu, karena memasang foto bertuliskan 'No War' pada profil jejaring sosial Vkontakte.
"Baik Putin atau (Menteri Pertahanan Sergei) Shoigu tidak pernah mengabdi satu hari pun di militer, jadi mereka hanya memiliki gagasan lemah soal kondisi dan kemampuan Angkatan Bersenjata kita dan Angkatan Bersenjata Ukraina," sebut Gulyaev.