Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengucapkan terima kasih kepada Presiden Amerika Serikat Joe Biden atas "dukungan keuangan dan pertahanan yang berkelanjutan" untuk negaranya dalam menghadapi invasi Rusia. Ucapan terima kasih itu disampaikan dalam percakapan via telepon pada hari Selasa (4/10), seiring Washington mengumumkan pengiriman senjata baru ke Ukraina.
Dilansir kantor berita Reuters, Rabu (5/10/2022), menurut sebuah pernyataan di halaman Facebook Zelensky, kedua belah pihak membahas "sanksi-sanksi tambahan (dan) situasi di medan perang", setelah Amerika Serikat mengatakan akan memberikan bantuan militer senilai US$ 625 juta (Rp 9,5 triliun) ke Ukraina.
"Saya berterima kasih kepada Presiden Amerika Serikat dan seluruh rakyat Amerika atas dukungan keuangan dan pertahanan yang berkelanjutan," kata Zelensky.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya senang mendengar kata-kata Presiden Biden bahwa prajurit kami menginspirasi seluruh dunia, rakyat kami menginspirasi seluruh dunia," imbuhnya.
Dalam panggilan telepon itu, Biden mengatakan kepada Zelensky bahwa bantuan militer terbaru senilai US$ 625 juta, sedang dalam perjalanan, kata Gedung Putih.
Bantuan tambahan itu akan mencakup empat peluncur Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS), amunisi, ranjau dan kendaraan antiranjau.
Ukraina sudah memiliki 16 sistem HIMARS, yang secara luas dipandang sebagai salah satu alat paling efektif dalam persenjataannya, saat negara pro-Barat itu melawan invasi besar-besaran Rusia yang telah berlangsung selama delapan bulan.
Bantuan militer terbaru ini menjadi paket bantuan pertama sejak Rusia meresmikan pencaplokan empat wilayah Ukraina yang diduduki Moskow pekan lalu. Bantuan ini juga menjadi pelaksanaan Wewenang Penarikan Presiden (PDA) kedua sejak Ukraina mendapatkan keuntungan besar dalam pertempuran dengan Rusia pada pertengahan September.
Tonton juga Video: Zelensky Daftarkan Ukraina Gabung NATO
Rusia mencaplok wilayah Ukraina setelah referendum digelar, yang hasilnya diklaim mendukung bergabungnya keempat wilayah Ukraina itu -- Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia dan Kherson -- dengan Federasi Rusia. Kiev dan negara-negara Barat menyebut referendum itu melanggar hukum internasional dan sarat pemaksaan.
Biden menegaskan kembali bahwa pemerintahannya akan "terus mendukung Ukraina yang mempertahankan diri dari agresi Rusia selama diperlukan".
Departemen Luar Negeri AS mengatakan total bantuan yang dikirim ke Ukraina sejak dimulainya invasi Rusia pada 24 Februari sekarang telah mencapai lebih dari US$ 16,8 miliar.