Perang Rusia-Ukraina memanas setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengumumkan pencaplokan empat wilayah Ukraina ke Rusia. Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat Jake Sullivan bahkan mengatakan ada risiko bahwa Putin dapat menggunakan senjata nuklir, meski tidak ada tanda-tanda penggunaan "dalam waktu dekat".
"Ada risiko, mengingat semua perkataan dan ancaman serangan senjata nuklir oleh Putin, bahwa dia akan mempertimbangkan hal ini dan kami sama-sama jelas tentang apa konsekuensinya," kata Sullivan kepada wartawan seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (1/10/2022).
"Kami saat ini tidak melihat indikasi tentang penggunaan senjata nuklir dalam waktu dekat," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Sabtu (1/10/2022):
- Rusia Tahan Direktur PLTN Zaporizhzhia Usai Pencaplokan Wilayah Ukraina
Rusia telah menahan direktur jenderal pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina yang diduduki Rusia. Badan nuklir Ukraina, Energoatom menyampaikan soal penahanan tersebut pada hari Sabtu (1/10).
Zaporizhzhia - fasilitas energi nuklir terbesar di Eropa - telah menjadi pusat ketegangan dalam beberapa pekan terakhir setelah Moskow dan Kyiv saling menuduh melakukan serangan di PLTN Zaporizhzhia dan sekitarnya, meningkatkan kekhawatiran akan bencana atom.
Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (1/10/2022), Kepala Energoatom Petro Kotin mengatakan dalam sebuah pernyataan di media sosial, Ihor Murashov ditahan oleh "patroli Rusia" pada hari Jumat (30/9) sekitar pukul 16:00 waktu setempat dalam perjalanannya dari PLTN tersebut ke kota Energodar yang dikuasai Moskow.
- Marah, Nikaragua Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Belanda!
Pemerintah Nikaragua memutuskan hubungan diplomatik dengan Belanda atas tuduhan intervensi. Ini dilakukan beberapa jam setelah pemerintah Nikaragua mengatakan akan menolak masuknya duta besar Amerika Serikat yang baru karena sikapnya yang "mengganggu".
"Nikaragua, dihadapkan pada posisi campur tangan, intervensi dan neokolonialisme Kerajaan Belanda yang telah menyinggung ... dengan ancaman dan penangguhan pekerjaan untuk kebaikan bersama, menyampaikan kepada Pemerintah negara itu tentang keputusan kami untuk segera menghentikan hubungan diplomatik," kata Kementerian Luar Negeri Nikaragua dalam sebuah pernyataan pada Jumat (30/9) malam waktu setempat, seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (1/10/2022).
Sebelumnya, Presiden Nikaragua Daniel Ortega telah mengecam Belanda setelah mengetahui bahwa negara itu tidak akan mendanai rumah sakit yang telah lama dijanjikan.
- Korut Tembakkan Lagi 2 Rudal Balistik, Keempat Kali dalam Pekan Ini!
Korea Utara (Korut) menembakkan dua rudal balistik pada Sabtu (1/10) pagi, peluncuran keempat yang dilakukan negara bersenjata nuklir itu dalam pekan ini. Peluncuran dilakukan seiring Korea Selatan, Jepang dan Amerika Serikat meningkatkan latihan militer bersama untuk menghadapi Korut.
Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (1/10/2022), militer Korea Selatan mengatakan telah "mendeteksi dua rudal jarak pendek antara 06.45 dan 07.03 yang ditembakkan dari daerah Sunan di Pyongyang ke Laut Timur", mengacu pada perairan yang juga dikenal sebagai Laut Jepang.
Rudal itu "terbang sekitar 350 km (217 mil) pada ketinggian 30 km dengan kecepatan Mach 6," ujar Kepala Staf Gabungan Seoul dalam sebuah pernyataan dan menyebut peluncuran itu "provokasi serius".
- AS Akan Tahu Jika Rusia Sedang Siapkan Serangan Nuklir di Ukraina
Kekhawatiran akan penggunaan senjata nuklir oleh Rusia meningkat setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan pencaplokan empat wilayah Ukraina. Para ahli senjata nuklir mengatakan bahwa Amerika Serikat hampir pasti akan mengetahui sebelumnya jika Rusia sedang mempersiapkan serangan nuklir di Ukraina, dan Moskow mungkin sangat menginginkan itu diketahui.
Putin sebelumnya telah menyinggung kemungkinan penggunaan senjata nuklir jika "integritas teritorial" atau eksistensi Rusia terancam.
Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (1/10/2022), pengumuman Moskow pada hari Jumat bahwa pihaknya mencaplok empat wilayah Ukraina yang sebagian didudukinya itu, berpotensi bahwa Rusia bisa mempertimbangkan untuk menanggapi serangan di wilayah-wilayah yang diklaim itu dengan serangan nuklir.
Menurut para ahli senjata nuklir, jika eskalasi seperti itu terjadi, mungkin dalam bentuk senjata nuklir taktis yang lebih kecil kemungkinan diluncurkan pada rudal balistik jarak pendek Iskander.
- Makin Panas! AS Sebut Ada Risiko Putin Akan Gunakan Senjata Nuklir
Perang Rusia-Ukraina memanas setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengumumkan pencaplokan empat wilayah Ukraina ke Rusia. Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat Jake Sullivan bahkan mengatakan ada risiko bahwa Putin dapat menggunakan senjata nuklir, meski tidak ada tanda-tanda penggunaan "dalam waktu dekat".
"Ada risiko, mengingat semua perkataan dan ancaman serangan senjata nuklir oleh Putin, bahwa dia akan mempertimbangkan hal ini dan kami sama-sama jelas tentang apa konsekuensinya," kata Sullivan kepada wartawan seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (1/10/2022).
"Kami saat ini tidak melihat indikasi tentang penggunaan senjata nuklir dalam waktu dekat," imbuhnya.