Kata Warga Rusia Tak Mau Dikirim ke Ukraina: Saya Tak Ingin Bunuh Orang!

Kata Warga Rusia Tak Mau Dikirim ke Ukraina: Saya Tak Ingin Bunuh Orang!

Rita Uli Hutapea - detikNews
Jumat, 30 Sep 2022 14:17 WIB
Travellers walk after crossing the border with Russia at the frontier checkpoint Verkhny Lars - Zemo Larsi, Georgia September 28, 2022. REUTERS/Irakli Gedenidze
warga Rusia ramai-ramai kabur ke luar negeri (Foto: REUTERS/Irakli Gedenidze)
Jakarta -

Warga Rusia ramai-ramai kabur ke luar negeri sejak Presiden Vladimir Putin mengeluarkan perintah mobilisasi untuk perang di Ukraina. Seorang pemuda Rusia mengatakan dia punya alasan gambang mengapa dia pergi dari negaranya. "Saya tidak ingin membunuh orang," cetusnya.

Dilansir kantor berita AFP, Jumat (30/9/2022), pemuda Rusia itu termasuk di antara ribuan warga Rusia yang berbondong-bondong melintasi perbatasan darat ke Mongolia selama seminggu terakhir.

Selain Mongolia, Finlandia, Norwegia, Turki, dan Georgia juga melaporkan peningkatan kedatangan warga Rusia dalam beberapa hari terakhir. Puluhan ribu orang telah meninggalkan Rusia sejak mobilisasi militer.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sangat sulit untuk meninggalkan segalanya - rumah, tanah air, kerabat saya - tetapi itu lebih baik daripada membunuh orang," kata pria berusia dua puluhan itu kepada AFP, yang berbicara dengan syarat anonim.

Dia mengatakan telah memutuskan untuk pergi ke Mongolia karena tampaknya mudah diakses. Dia mengatakan ada jaringan besar kelompok online yang membantu warga Rusia menghindari wajib militer.

ADVERTISEMENT

Pemerintah Mongolia sendiri telah mengambil sikap netral terhadap invasi ke Ukraina, yang diluncurkan Rusia pada Februari lalu.

Mongolia telah menggunakan hubungannya dengan Rusia untuk melindungi diri dari pengaruh China yang berkembang dalam beberapa dekade terakhir, dan berbagi perbatasan sepanjang 3.500 kilometer dengan Rusia.

Simak video 'Minta Warga Pulang, Putin Akui Kesalahan Rekrut Wajib Militer':

[Gambas:Video 20detik]



Namun pekan lalu, mantan presiden Mongolia, Tsakhia Elbegdorj mendesak Putin untuk mengakhiri konflik di Ukraina. Dia mengatakan etnis Mongolia di Rusia telah digunakan sebagai "makanan meriam" dan ribuan orang dibunuh di Ukraina.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads