Peraih Nobel Perdamaian yang merupakan uskup Timor Leste tengah diselidiki Vatikan setelah dituduh melecehkan secara seksual sejumlah anak laki-laki. Tindak pelecehan itu dilaporkan terjadi saat perjuangan kemerdekaan Timor Leste tahun 1990-an silam.
Dilansir ABC News, Jumat (30/9/2022), laporan soal tindak pelecehan seksual itu diungkapkan pertama kali oleh majalah Belanda, De Groene Amsterdammer. Uskup yang dimaksud adalah Carlos Felipe Ximenes Belo, yang pernah menjadi kepala Gereja Katolik Roma di Timor Leste, atau yang dulu disebut Timor Timur.
Dalam laporannya, De Groene Amsterdammer menuliskan pengakuan dua pria yang mengaku menjadi korban Uskup Belo.
"Uskup memperkosa dan melecehkan saya secara seksual malam itu," kata salah satu korban, Roberto seperti dikutip majalah tersebut.
"Pagi-pagi dia menyuruh saya pergi. Saya takut karena hari masih gelap. Jadi saya menunggu sebelum bisa pulang. Dia juga meninggalkan uang untuk saya," kata Roberto.
"Itu dimaksudkan agar saya tutup mulut. Dan untuk memastikan saya akan datang lagi," tuturnya
Majalah Belanda itu mengatakan penyelidikannya mengindikasikan Uskup Belo juga melecehkan sejumlah anak laki-laki pada 1980-an ketika dia masih bekerja di sebuah pusat pendidikan.
Simak juga 'Alasan Pangeran Andrew Dilarang Pakai Seragam Militer di Pemakaman Ratu Elizabeth II':
(ita/ita)