Taliban Lepas Tembakan Bubarkan Aksi Solidaritas Mahsa Amini di Kabul

Taliban Lepas Tembakan Bubarkan Aksi Solidaritas Mahsa Amini di Kabul

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 29 Sep 2022 16:04 WIB
Mahsa Amini sempat menjadi sorotan dunia. Ia meninggal dunia setelah koma di rumah sakit selama tiga hari. Lantas, siapa sebenarnya sosok Mahsa Amini ini?
Kematian Mahsa Amini memicu protes besar-besaran tidak hanya di Iran, tapi juga di berbagai negara, termasuk Afghanistan yang dikuasai Taliban (Twitter via The Guardian)
Kabul -

Pasukan Taliban melepas tembakan ke udara untuk membubarkan unjuk rasa yang digelar wanita Afghanistan sebagai solidaritas atas protes kematian Mahsa Amini yang marak di Iran. Dalam aksi solidaritas itu, puluhan wanita Afghanistan meneriakkan slogan kebebasan di depan Kedutaan Iran di Kabul.

Seperti dilansir AFP, Kamis (29/9/2022), unjuk rasa mematikan digelar di berbagai wilayah Iran selama dua pekan terakhir, menyusul kematian Amini (22) usai ditahan polisi moral karena melanggar aturan hijab. Otoritas Iran menegaskan Amini meninggal karena sakit, namun publik meragukan penjelasan itu.

Meneriakkan slogan 'wanita, hidup, kebebasan' yang digunakan di Iran, sekitar 25 wanita Afghanistan menggelar unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Iran di Kabul pada Kamis (29/9) waktu setempat, sebelum dibubarkan oleh pasukan Taliban yang melepas tembakan ke udara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para wanita yang nekat menggelar unjuk rasa di tengah kepemimpinan Taliban itu dilaporkan membawa spanduk yang bertuliskan 'Iran telah bangkit, sekarang giliran kita!' dan 'Dari Kabul ke Iran, katakan tidak pada diktator!'.

Pasukan Taliban pun dengan cepat merampas spanduk-spanduk tersebut dan merobeknya di depan para demonstran.

ADVERTISEMENT

Penyelenggara aksi pada Kamis (29/9) itu menuturkan kepada AFP bahwa aksi protes itu dimaksudkan untuk 'menunjukkan dukungan dan solidaritas kami dengan rakyat Iran dan para wanita korban Taliban di Afghanistan'.

Diketahui bahwa setelah kembali berkuasa tahun lalu, Taliban melarang anak perempuan untuk menghadiri sekolah menengah dan melarang wanita bekerja untuk pemerintahan. Wanita-wanita di Afghanistan juga diwajibkan menutup seluruh tubuh, seperti mengenakan burka, di depan umum.

Lihat juga video 'Taliban Rayakan Satu Tahun Kepergian AS dari Afghanistan':

[Gambas:Video 20detik]



Para aktivis hak wanita secara berani menggelar aksi secara sporadis di Kabul dan beberapa kota lainnya untuk memprotes Taliban.

Para petempur Taliban pun membubarkan secara paksa aksi protes semacam itu, memperingatkan wartawan untuk tidak meliputnya dan menahan para aktivis yang memimpin aksi tersebut.

Sejauh ini, Taliban juga mengabaikan seruan internasional untuk menghapus pembatasan yang diberlakukan terhadap wanita di Afghanistan, khususnya larangan mengakses pendidikan.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads