Kremlin menanggapi tuduhan yang menyebut Rusia mendalangi kebocoran pipa gas Nord Stream di Laut Baltik. Moskow menyebut tuduhan itu 'bodoh dan absurd'. Pemerintah Rusia balik menuding kebocoran pipa gas itu sebagai 'tindakan yang disengaja' oleh Uni Eropa.
"Cukup bisa diprediksi dan juga kebodohan yang bisa ditebak untuk menyuarakan narasi semacam itu -- bodoh dan absurd," tegas juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, seperti dilansir AFP, Rabu (28/9/2022).
Bantahan itu disampaikan Peskov kepada wartawan setelah Ukraina menyebut kebocoran pipa gas itu sebagai 'serangan teroris' oleh Rusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peskov juga menyebut kebocoran pipa gas itu 'cukup problematik' bagi Moskow sendiri.
"Kedua cabang (pipa) terisi gas, siap untuk dipompa, dan gas ini sangat mahal. Sekarang, gas ini menghilang di udara," sebutnya.
"Saya ingin mendesak semua orang untuk berpikir sebelum memberikan pernyataan apapun, untuk menunggu hasil penyelidikan," cetus Peskov.
"Ini adalah situasi yang memerlukan dialog, interaksi cepat dari semua pihak untuk mencari tahu apa yang terjadi. Sejauh ini, kami melihat kurangnya dialog semacam itu," ucapnya.