Amerika Serikat (AS) kembali memperingatkan Rusia bahwa 'konsekuensi bencana' akan menimpa negara itu jika nekat menggunakan senjata nuklir dalam perang di Ukraina. AS menegaskan akan ada tindakan tegas yang diambil jika senjata nuklir taktis Rusia sungguh-sungguh digunakan di Ukraina.
Seperti dilansir Reuters dan The Guardian, Senin (26/9/2022), peringatan untuk Rusia itu disampaikan Penasihat Keamanan AS Jake Sullivan dalam wawancara dengan program televisi NBC 'Meet the Press' pada Minggu (25/9) waktu setempat.
Pernyataan Sullivan itu menegaskan kembali tanggapan sebelumnya dari Gedung Putih di bawah Presiden Joe Biden di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa ancaman Presiden Vladimir Putin soal penggunaan senjata nuklir, semakin berbahaya untuk diwujudkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Senin (26/9/2022):
- Ogah Dikirim ke Ukraina, Eks Perwira Militer Rusia Kabur ke Finlandia
Segera setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan "mobilisasi parsial" untuk perang di Ukraina, mantan perwira militer Rusia, Alex melompat ke dalam mobilnya dan kabur ke Finlandia dengan membawa satu koper.
"Saya tidak ingin membunuh saudara laki-laki saya, saudara perempuan saya," kata pria paruh baya itu kepada kantor berita AFP, Senin (26/9/2022) dari sebuah kamar hotel sederhana di Finlandia.
"Saya secara fisik jijik berada di hadapan warga Rusia kami yang mendukung perang," ujar Alex.
Pria kelahiran Krimea itu berbicara kepada AFP dengan syarat tidak mengungkapkan identitas lengkapnya, karena khawatir akan nasib istri dan anaknya yang ditinggalkan di Rusia.
- Parahnya Krisis Inggris, Anak Sekolah Kelaparan Sampai Makan Penghapus!
Anak-anak sekolah di Inggris dilaporkan sangat kelaparan di tengah krisis ekonomi yang melanda, dengan beberapa anak bersembunyi di playground karena tidak bisa membeli makan siang. Bahkan ada anak yang sampai memakan penghapus karena tidak ada makanan.
Seperti dilansir The Guardian, Senin (26/9/2022), situasi memprihatinkan itu dilaporkan oleh para kepala sekolah di berbagai wilayah Inggris, di tengah krisis yang melanda negara tersebut. Para kepala sekolah mengatakan bahwa pemerintah Inggris membiarkan pihak sekolah sendirian menghadapi krisis yang meningkat.
Pesan itu diperkuat oleh survei terbaru soal kekurangan makanan di sekolah-sekolah, yang akan dipublikasikan oleh badan amal makanan sehat, Chefs in School, bulan depan. Chefs in School diketahui melatih para koki untuk dapur sekolah.
Terungkap dalam survei terbaru bahwa banyak sekolah di Inggris yang telah menghadapi peningkatan 'memilukan' untuk kasus-kasus anak kelaparan di sekolah, bahkan jauh sebelum musim dingin dan besarnya tagihan energi yang memaksa banyak keluarga memilih antara menyalakan pemanas atau membeli makanan.
- Lansia Dipanggil Ikut Mobilisasi ke Ukraina, Publik Rusia Marah!
Publik Rusia marah setelah mahasiswa, warga lanjut usia (lansia), bahkan orang-orang yang sakit secara keliru diperintahkan melapor untuk bertugas terkait mobilisasi militer ke Ukraina. Otoritas Rusia pun berjanji memperbaiki kesalahan dalam pemanggilan pasukan untuk operasi militer di Ukraina tersebut.
Seperti dilansir AFP, Senin (26/9/2022), ketika mengumumkan mobilisasi militer parsial pada Rabu (21/9) pekan lalu, Presiden Vladimir Putin menyatakan hanya orang-orang dengan keterampilan yang 'relevan' atau memiliki pengalaman militer yang akan dipanggil untuk bergabung.
Namun banyak warga yang meluapkan kemarahannya setelah melihat -- terkadang tidak masuk akal -- kasus-kasus orang-orang yang tidak layak bertugas dipanggil otoritas Rusia untuk bergabung dalam operasi militer itu.
Salah satunya kasus di wilayah Volgograd, Rusia bagian barat daya, ketika otoritas setempat memanggil seorang mantan staf militer yang berusia 63 tahun dan menderita diabetes untuk hadir di kamp militer. Pemanggilan dilakukan meskipun warga itu memiliki kesehatan yang buruk dan gangguan serebral.
- Hindari Mobilisasi Militer, Pria Rusia Ramai-ramai Kabur ke Georgia
Ribuan pria Rusia beramai-ramai melarikan diri ke luar negeri untuk menghindari mobilisasi militer yang diperintahkan Presiden Vladimir Putin. Beberapa dari mereka melarikan diri ke Georgia, salah satu negara tetangga Rusia.
Seperti dilansir AFP, Senin (26/9/2022), gelombang eksodus warga Rusia sejak perang dimulai di Ukraina pada Februari lalu telah melihat pria-pria usia wajib militer bergerak ke negara-negara Kaukasus, dengan aliran mobil membentang hingga sepanjang 20 kilometer.
Beberapa orang lainnya kabur dengan bersepeda dan bahkan ada yang nekat berjalan kaki sejauh beberapa kilometer demi mencapai perlintasan perbatasan.
- Putin Ancam Pakai Senjata Nuklir di Ukraina, AS Balik Mengancam
Amerika Serikat (AS) kembali memperingatkan Rusia bahwa 'konsekuensi bencana' akan menimpa negara itu jika nekat menggunakan senjata nuklir dalam perang di Ukraina. AS menegaskan akan ada tindakan tegas yang diambil jika senjata nuklir taktis Rusia sungguh-sungguh digunakan di Ukraina.
Seperti dilansir Reuters dan The Guardian, Senin (26/9/2022), peringatan untuk Rusia itu disampaikan Penasihat Keamanan AS Jake Sullivan dalam wawancara dengan program televisi NBC 'Meet the Press' pada Minggu (25/9) waktu setempat.
Pernyataan Sullivan itu menegaskan kembali tanggapan sebelumnya dari Gedung Putih di bawah Presiden Joe Biden di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa ancaman Presiden Vladimir Putin soal penggunaan senjata nuklir, semakin berbahaya untuk diwujudkan.
"Kami telah berkomunikasi secara langsung, secara pribadi dan pada level yang sangat tinggi kepada Kremlin bahwa setiap penggunaan senjata nuklir akan berhadapan dengan konsekuensi bencana bagi Rusia, bahwa AS dan sekutu-sekutunya akan merespons dengan tegas," demikian penegasan Sullivan.