Ogah Dikirim ke Ukraina, Eks Perwira Militer Rusia Kabur ke Finlandia

Ogah Dikirim ke Ukraina, Eks Perwira Militer Rusia Kabur ke Finlandia

Rita Uli Hutapea - detikNews
Senin, 26 Sep 2022 14:07 WIB
FILE - Russian army soldiers march during an action in support for the soldiers involved in the military operation in Ukraine, at the Mamaev Kurgan, a World War II memorial in Volgograd, Russia, July 11, 2022. Russian President Vladimir Putin has on Thursday, Aug. 25 ordered the Russian military to increase the size of the countrys armed forces by 137,000 amid Moscow’s military action in Ukraine. (AP Photo/Alexandr Kulikov, file)
ilustrasi tentara Rusia (Foto: AP Photo/Alexandr Kulikov, file)
Jakarta -

Segera setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan "mobilisasi parsial" untuk perang di Ukraina, mantan perwira militer Rusia, Alex melompat ke dalam mobilnya dan kabur ke Finlandia dengan membawa satu koper.

"Saya tidak ingin membunuh saudara laki-laki saya, saudara perempuan saya," kata pria paruh baya itu kepada kantor berita AFP, Senin (26/9/2022) dari sebuah kamar hotel sederhana di Finlandia.

"Saya secara fisik jijik berada di hadapan warga Rusia kami yang mendukung perang," ujar Alex.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pria kelahiran Krimea itu berbicara kepada AFP dengan syarat tidak mengungkapkan identitas lengkapnya, karena khawatir akan nasib istri dan anaknya yang ditinggalkan di Rusia.

Karena latar belakang militernya, Alex khawatir dia termasuk di antara orang-orang yang akan dikirim Rusia ke garis depan setelah Putin memerintahkan mobilisasi parsial ke Ukraina.

ADVERTISEMENT

"Saya berada di ketentaraan selama delapan tahun ... saya memiliki pangkat perwira. Saya yang pertama berada di bawah ancaman itu," tutur Alex.

Dia mengatakan dia menyadari bahwa "tidak ada lagi yang bisa dilakukan" untuk Rusia, dan menjadi yakin negara itu akan berantakan.

"Saya tahu seperti apa tentara Rusia dari dalam, saya sangat yakin bahwa Putin akan kalah," ujarnya.

Lahir di Sevastopol di Krimea selama era Uni Soviet, Alex pernah memegang paspor Ukraina tetapi tidak dapat memegang kewarganegaraan ganda ketika ia pindah ke Rusia untuk mengejar karir militer.

Alex mengatakan orang tuanya menganggapnya sebagai "pengkhianat" dan dia "tidak akan terkejut" jika ibunya melaporkannya ke dinas intelijen Rusia, FSB.

"Ukraina adalah tanah air saya. Dan Rusia adalah rumah saya, rumah saya sekarang membunuh tanah air saya," katanya.

Kini Alex tengah mencoba segala daya untuk mengeluarkan keluarganya dari Rusia. Alex yakin dia tidak akan pernah ingin tinggal di sana lagi.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads