Meghan Markle, istri Pangeran Harry, dilaporkan pernah secara terang-terangan mengeluh tak digaji saat masih menjalankan tugas-tugas Kerajaan Inggris tahun 2018 lalu. Meghan juga disebut memperlakukan para staf kerajaan 'dengan buruk'.
Seperti dilansir New York Post, Senin (26/9/2022), laporan itu diungkap dalam buku terbaru berjudul 'In Courtiers: the Hidden Power Behind the Crown' yang ditulis oleh Valentine Low, penulis dan jurnalis yang telah seperempat abad melaporkan soal keluarga Kerajaan Inggris.
Menurut buku itu, keluhan Meghan soal gaji disampaikan saat melakukan tur sebagai anggota keluarga Kerajaan Inggris bersama Pangeran Harry ke Australia tahun 2018 lalu. Buku itu menyebut Duchess of Sussex terlihat menikmati sambutan yang diterima dalam kunjungannya, namun bersikap berbeda di belakang layar.
"Meskipun dia menikmati perhatiannya, Meghan gagal untuk memahami maksud dari semua kunjungan itu, berjabat tangan dengan orang asing yang tidak terhitung jumlahnya," tulis Low dalam bukunya, seperti dilaporkan media Inggris, The Sun.
"Menurut sejumlah staf, dia terdengar mengatakan setidaknya pada satu kesempatan, 'Saya tidak percaya saya tidak dibayar untuk ini'," sebut Low dalam bukunya.
Tidak hanya itu, Low dalam bukunya juga menyebut Meghan yang berkewarganegaraan Amerika itu pernah mem-bully seorang staf kerajaan, dan terus memperlakukan para staf kerajaan dengan kasar hingga dirinya dan Pangeran Harry mengumumkan berhenti dari tugas kerajaan tahun 2020 lalu.
Ketika seorang penasihat senior menyampaikan keberatan soal cara staf kerajaan itu diperlakukan, menurut buku Low, Meghan mengatakan bahwa bukan tugasnya untuk 'menyenangkan semua orang'.
Lihat juga video 'Sikap Meghan Markle dan Kate Middleton Disorot Ahli Bahasa Tubuh':
(nvc/ita)