Korban tewas bertambah
Dilansir AFP, Kamis (22/9) lalu, tercatat 11 orang tewas dalam unjuk rasa memprotes kematian Mahsa Amini. Jumlah itu termasuk tiga aparat yang ditikam di Mashhad, Qazvin, dan Tabriz.
Satu anggota pasukan keamanan lainnya tewas di kota Shiraz, Iran selatan, seraya menambahkan bahwa seorang pengunjuk rasa juga telah ditikam sampai mati di Qazvin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Enam demonstran tewas. Empat di antaranya tewas di Kurdistan, provinsi asal Mahsa Amini. Dua demonstran tewas di Kermanshah, provinsi dengan komunitas Kurdi yang besar.
Sehari kemudian, Jumat (23/9), total korban jiwa bertambah jumlahnya. Masih dari AFP, dilaporkan ada 36 yang tewas dalam aksi protes. Jumlah ini dihimpun oleh kelompok hak asasi manusia yang berbasis di New York, Amerika Serikat (AS), Centero for Human Rights in Iran (CHRI).
"Pada hari ke -7 #IRanProtest, para pejabat mengakui setidaknya 17 kematian, dengan sumber independen mengatakan jumlahnya 36," tulis Chri dalam posting di Twitter pada Kamis malam waktu setempat.
Namun menurut pemerintah Iran, jumlah yang tewas sampai Kamis (22/9) ada 17 orang, termasuk 5 personel keamanan.
Sabtu (24/9), jumlah korban tewas dilaporkan bertambah lagi. Angkanya sudah mencapai 50 orang meninggal dalam aksi protes.
Kali ini, pihak pencatatnya adalah Iran Human Rights (IHR) yang berbasis di Oslo, Norwegia. Jumlah korban bertambah setelah ada 6 orang tewas ditembak di kota Revanshahr, Provinsi Gilan, Kamis (22/9) malam waktu setempat.
![]() |
Sejumlah tambahan kematian lainnya tercatat dalam unjuk rasa serupa di wilayah Babol dan Amol, yang terletak di bagian utara Iran.
"Sedikitnya 50 orang tewas sejauh ini, dan orang-orang terus memprotes hak-hak dasar dan martabat mereka," ucap Direktur IHR Mahmood Miry-Moghaddam kepada AFP.
(dnu/dnu)