Kematian Mahsa Amini Terkait Hijab Tuai Protes Keras Wanita Iran

Kematian Mahsa Amini Terkait Hijab Tuai Protes Keras Wanita Iran

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 22 Sep 2022 07:31 WIB
Mahsa Amini
Mahsa Amini (Foto: Twitter via The Guardian)
Teheran -

Seorang wanita Iran bernama Mahsa Amini tewas dalam tahanan polisi usai ditangkap karena tidak mengenakan jilbab. Protes kematian Mahsa meluas di beberapa kota di Iran.

Amini jatuh koma sesaat usai ditahan oleh polisi moral di Teheran pada 13 September, karena tidak mematuhi aturan hijab. Kepolisian menyebut Amini jatuh sakit, namun para aktivis dan demonstran menyebut Amini dipukuli oleh polisi selama berada dalam tahanan yang memicu cedera serius hingga berujung kematian.

Protes di Puluhan Kota

Seperti dilansir Alarabiya News, Rabu (21/9/2022), unjuk rasa berlangsung di puluhan kota Iran untuk memprotes kematian Amini. Unjuk rasa tersebut juga memprotes aturan hijab yang berlaku di negara tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebuah akun Twitter bernama @1500tasvir yang memiliki 80.000 follower dan memposting video-video unjuk rasa yang dikirimkan dari berbagai wilayah Iran.

Aksi protes semacam itu diketahui telah memasuki hari kelima pada Selasa (20/9) waktu setempat, dengan unjuk rasa pertama kali digelar setelah Amini diumumkan meninggal dunia pada Jumat (16/9) pekan lalu.

ADVERTISEMENT

Selengkapnya di halaman berikutnya

Simak Video 'Iran Bergejolak Usai Kematian Mahsa Amini di Tahanan, 5 Orang Tewas':

[Gambas:Video 20detik]



Para Wanita Menari-nari

Video-video yang diposting ke media sosial menunjukkan sejumlah wanita melepas hijab mereka, dan dalam beberapa kasus, membakar hijab itu di beberapa kota dalam pemandangan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Iran yang mewajibkan wanita mengenakan hijab di tempat umum.

Salah satu video dari kota Sari menunjukkan seorang wanita menari dengan hijab di tangannya. Dia kemudian melemparkan hijab itu ke dalam kobaran api, yang disambut sorak-sorai dari para demonstran lainnya.

Unjuk rasa memprotes kematian Amini juga terjadi di dua kota konservatif Iran, yakni Mashhad dan Qom. Mashhad merupakan tempat kelahiran Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dan lokasi kuil suci untuk delapan Imam Syiah, sedangkan Qom dianggap sebagai 'ibu kota agama' Iran karena banyak ulama senior Syiah yang tinggal di sana.

Mobil Polisi 'Dijarah'

Dalam salah satu video dari Mashhad, para demonstran tampak merebut dua mobil polisi setempat. "Kami tidak menginginkan sebuah Republik Islam," teriak seorang wanita yang berdiri di atas salah satu mobil polisi tersebut, seperti terlihat dalam video yang beredar.

Video unjuk rasa dari beberapa kota lainnya menunjukkan mobil-mobil polisi rusak dan para demonstran terlibat bentrok dengan pasukan keamanan setempat. Selama beberapa hari terakhir, para demonstran di berbagai wilayah Iran menyerukan slogan anti-Khamenei dan menuntut perubahan rezim.

Sebuah video lainnya dari kota Shiraz menunjukkan pasukan keamanan melepas tembakan ke arah kerumunan orang. Beberapa video lainnya menunjukkan pasukan keamanan melepas tembakan gas air mata untuk membubarkan demonstran.

Selengkapnya di halaman berikutnya

5 Orang Tewas dalam Protes Kematian Mahsa Amini

Sebanyak lima orang tewas setelah pasukan keamanan Iran melepaskan tembakan dalam unjuk rasa protes kematian Mahsa Amini yang digelar di wilayah Kurdistan. Organisasi Hak Asasi Manusia (HAM) Hengaw lewat akun Twitter menyebutkan rincian korban tewas tersebut, di antaranya:

-Dua orang tewas saat pasukan keamanan melepas tembakan ke arah demonstran di kota Saqez, kota asal Amini
-Dua orang lainnya tewas karena tembakan langsung di kota Divandarreh
-Satu orang tewas di Dehlogan.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads