Protes menyeruak
Gelombang demonstrasi terjadi di mana-mana di sekujur Iran. Presiden Ebrahim Raisi memperingatkan para demonstran agar tidak memicu kekacauan dalam aksi mereka.
Dilansir Reuters, Jumat (23/9), Raisi telah memerintahkan penyelidikan terhadap kematian Amini, perempuan 22 tahun itu. Meski begitu, rakyat tak puas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Demo di mana-mana usai Amini diumumkan meninggal pada Jumat (16/9) lalu. Ini adalah unjuk rasa terbesar di Iran sejak 2019 lalu. Para wanita disebut memainkan peranan penting.
![]() |
Unjuk rasa diisi dengan aksi pelepasan jilbab oleh para demonstran perempuan. Mereka juga membakar hijab mereka. Sejumlah wanita nekat memotong rambut mereka di depan umum.
Di Teheran dan kota-kota lain, massa marah. Mereka membakar kantor polisi dan kendaraan polisi. Unjuk rasa meluas sampai 31 provinsi di Iran. Kementerian Intelijen menyatakan unjuk rasa ini ilegal dan pesertanya akan diadili.
Selanjutnya, korban tewas bertambah: