Putin Perintahkan Mobilisasi Militer, AS: Tanda-tanda Kelemahan!

Putin Perintahkan Mobilisasi Militer, AS: Tanda-tanda Kelemahan!

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 21 Sep 2022 15:27 WIB
Russian President Vladimir Putin chairs a meeting with members of the Security Council via a video conference call in Moscow, Russia, September 9, 2022. Sputnik/Gavriil Grigorov/Pool via REUTERS/File Photo
Presiden Rusia Vladimir Putin (Sputnik/Gavriil Grigorov/Pool via REUTERS/File Photo)
Kiev -

Ukraina dan Amerika Serikat mengomentari perintah terbaru Presiden Rusia Vladimir Putin soal mobilisasi militer untuk menambah pasukan dalam operasi militer yang terus berlanjut di wilayah Ukraina. Penasihat kepresidenan Ukraina, Mykhailo Podolyak, menyebut langkah Putin itu telah diprediksi.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (21/9/2022), Podolyak juga menilai mobilisasi militer semacam itu menggarisbawahi bahwa perang di Ukraina tidak berjalan sesuai dengan rencana Moskow.

Dalam pesan singkat kepada Reuters, Podolyak menyebut Putin berupaya mengalihkan kesalahan, karena telah memicu 'perang yang tidak beralasan' dan atas memburuknya situasi ekonomi di Rusia, kepada pihak Barat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seruan yang benar-benar bisa diprediksi, yang lebih tampak seperti upaya membenarkan kegagalan mereka sendiri," sebut Podolyak dalam komentarnya.

"Perang jelas tidak berjalan sesuai dengan skenario Rusia dan oleh karena itu, mengharuskan Putin untuk mengambil keputusan yang sangat tidak populer untuk memerintahkan mobilisasi dan sangat membatasi hak-hak rakyat," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, Putin dalam pernyataan yang disiarkan televisi Rusia memerintahkan mobilisasi militer pertama sejak Perang Dunia II. Dia menyatakan bahwa mobilisasi militer parsial dari 2 juta pasukan cadangan ini dimaksudkan untuk mempertahankan Rusia dan wilayah-wilayahnya.

Langkah semacam itu berarti secara signifikan semakin memicu eskalasi konflik Ukraina dan diumumkan saat pasukan Rusia menghadapi serangan balik dari Kiev yang memaksa pasukannya di beberapa wilayah untuk mundur dari posisi tempur dan menyerahkan diri.

Simak video 'Militer Ukraina Evakuasi 7 Prajuritnya yang Tewas di Kharkiv':

[Gambas:Video 20detik]



Pernyataan Podolyak itu menjadi respons pertama dari kantor kepresidenan Ukraina. Belum ada tanggapan langsung dari Presiden Volodymyr Zelensky.

Sementara Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Ukraina, Bridget Brink, dalam tanggapannya menyebut perintah mobilisasi militer Putin itu sebagai tanda-tanda 'kelemahan'. Dia juga mengomentari rencana digelarnya referendum di empat wilayah Ukraina yang dikuasai Moskow untuk bergabung dengan Rusia.

"Referendum palsu dan mobilisasi adalah tanda-tanda kelemahan, kegagalan Rusia," tulis Brink dalam tanggapannya via Twitter, seperti dilansir AFP.

"Amerika Serikat tidak akan pernah mengakui klaim Rusia untuk mencaplok wilayah Ukraina, dan kami akan terus mendukung Ukraina selama mungkin yang diperlukan," tegasnya.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads