Raja Charles Ingin Copot Andrew-Harry dari Posisi Penasihat Negara

Raja Charles Ingin Copot Andrew-Harry dari Posisi Penasihat Negara

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 20 Sep 2022 13:19 WIB
FILE - Prince Charles reads the Queens speech next to her crown during the State Opening of Parliament, at the Palace of Westminster in London, Tuesday, May 10, 2022. In retrospect, it seems Queen Elizabeth II was preparing us all along for her death. Whether it was due to age, ill health or a sense that the end was near, she spent much of the last two years tying up loose ends, making sure the family firm would keep ticking along. (AP Photo/Alastair Grant, Pool, File)
Raja Charles III (AP Photo/Alastair Grant, Pool, File)
London -

Raja Charles III dilaporkan ingin mengubah undang-undang (UU) yang mengatur jabatan Penasihat Negara dalam Kerajaan Inggris. Perubahan itu bisa memicu pergeseran dramatis, dengan Pangeran Andrew, Pangeran Harry, dan Putri Beatrice akan dicopot dari peran penting itu.

Seperti dilansir Express.co.uk, Selasa (20/9/2022), Pangeran Andrew yang merupakan adik Raja Charles, Pangeran Harry yang merupakan anak bungsunya dan Putri Beatrice yang merupakan anak sulung Pangeran Andrew dan keponakan Raja Charles, kini memegang perang penting itu dalam Kerajaan Inggris.

Jika rencana mengamandemen UU soal Penasihat Negara atau Counsellors of State itu sungguh terwujud, maka ketiganya akan kehilangan posisi itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pangeran Andrew, Pangeran Harry dan Putri Beatrice sama-sama berstatus sebagai anggota keluarga Kerajaan Inggris yang tidak lagi bertugas (non-working royals). Namun ketiganya merupakan tiga dari lima Penasihat Negara yang bisa diandalkan oleh Raja baru Inggris dalam menjalankan tugas konstitusional, jika sang Raja jatuh sakit atau tidak sedang berada di Inggris.

Posisi itu diatur dalam UU Perwalian (Regency Act) Tahun 1937, di mana pasangan Raja dan empat anggota keluarga kerajaan yang sudah dewasa atau berusia di atas 21 tahun, dalam garis suksesi takhta, secara otomatis menjadi Penasihat yang bisa menggantikan Raja dalam tugas-tugas resminya.

ADVERTISEMENT

Tugas resmi yang dimaksud mencakup pertemuan Privy Council, menandatangani dokumen-dokumen rutin dan menerima kredensial Duta Besar baru di Inggris.

Raja Charles, menurut laporan media Inggris Telegraph, menginginkan agar UU itu diamandemen agar hanya anggota keluarga Kerajaan Inggris yang bertugas secara resmi -- the Firm -- yang bisa menjadi Penasihat. Langkah itu berarti mencopot Pangeran Andrew, Pangeran Harry dan Putri Beatrice.

Laporan The Telegraph menyebut Raja Charles diyakini mengakui ketidakpantasan dalam memiliki tiga orang, yang berstatus non-working royals, memegang jabatan yang memungkinkan mereka untuk menjalankan tugas-tugas konstitusional.

Amandemen UU itu hanya bisa dilakukan oleh parlemen Inggris. Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah pihak menyerukan kepada Istana Buckingham untuk mengusulkan amandemen UU itu agar Pangeran Andrew dan Pangeran Harry dicopot dari peran Penasihat Negara.

Raja Charles dilaporkan akan bertindak cepat dalam mengambil langkah-langkah yang relevan untuk mengubah UU tersebut.

Jika nantinya UU itu sungguh diamandemen, maka Putri Anne dan Pangeran Edward -- dua adik Raja Charles lainnya -- yang diketahui masih bertugas secara resmi untuk Kerajaan Inggris (working royals), akan diangkat ke posisi Penasihat Raja.

Lihat video 'Sederet Warisan dari Ratu Elizabeth II untuk Raja Charles III':

[Gambas:Video 20detik]



Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads