Pujian dilontarkan Uskup Agung Canterbury Justin Welby yang menyampaikan khotbah dalam seremoni pemakaman kenegaraan Ratu Elizabeth II di Westminster Abbey, London. Welby menyebut mendiang Ratu Inggris itu menjadi salah satu dari sedikit pemimpin yang memegang janjinya.
"Pola bagi banyak pemimpin adalah ditinggikan dalam hidup dan dilupakan setelah kematian. Pola bagi semua orang yang melayani Tuhan, yang dikenal atau tidak dikenal, yang dihormati atau diabaikan, bahwa kematian adalah pintu menuju kemuliaan," ucap Welby, seperti dilansir CNN, Senin (19/9/2022).
"Yang Mulai secara terkenal menyatakan dalam siaran ulang tahun ke-21, bahwa seluruh hidupnya akan didedikasikan untuk mengabdi pada negara dan Persemakmuran," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jarang ada janji semacam itu yang ditepati dengan baik, hanya sedikit pemimpin yang menerima curahan cinta kasih seperti yang kita saksikan," puji Welby.
Seremoni pemakaman kenegaraan ini diawali dengan prosesi khidmat, di mana peti jenazah Ratu Elizabeth II dibawa masuk dengan diikuti anak-anaknya, termasuk Raja Charles III, dan cucu juga cicitnya berjalan kaki di belakang peti jenazah.
Peti jenazah diusung oleh delapan tentara dari Pengawal Grenadier Batalion ke-1 -- salah satu resimen paling tua dalam militer Inggris. Raja Charles III dengan seragam militernya terlihat berjalan kaki di belakang peti jenazah, yang diikuti oleh Putri Anne, Pangeran Andrew dan Pangeran Edward.
Pangeran William yang bergelar Prince of Wales dan adiknya, Pangeran Harry mengikuti di belakang. Istri mereka, Catherine dan Meghan, terlihat mendampingi. Tidak ketinggalan dua anak tertua Pangeran William, yakni Pangeran George dan Putri Charlotte, juga tergabung dalam iring-iringan tersebut.
Terdapat juga Permaisuri Camilla dan istri dari Pangeran Andrew dan Pangeran Edward dalam iringan itu. Keluarga Ratu Elizabeth II lainnya mengikuti berjalan kaki di belakang mereka.
Simak Video: Momen Peti Mati Ratu Elizabeth II Tiba di Westminster Abbey
Seremoni pemakaman kenegaraan ini dibuka oleh Dean Westminster, Dr David Hoyle, menyampaikan pernyataan menghormati mendiang Ratu Elizabeth II.
"Di sini, di mana Ratu Elizabeth menikah dan dinobatkan, kita berkumpul dari berbagai bangsa, dari Persemakmuran, dan dari negara-negara di dunia, untuk berkabung atas duka kita, untuk mengenang pengabdiannya yang panjang tanpa pamrih, dan dengan keyakinan pasti untuk menyerahkannya dalam belas kasihan Tuhan, pencipta dan penyelamat kita," ucap Hoyle.
"Dengan ucap syukur, kita mengingat komitmennya yang teguh terhadap panggilan tinggi selama bertahun-tahun sebagai Ratu dan Kepala Persemakmuran," sebutnya.
"Dengan kekaguman, kita mengenang tugas dan dedikasi seumur hidupnya kepada rakyatnya," imbuhnya.