Aturan kepemilikan senjata api di Arab Saudi diubah. Kini semakin banyak wanita di Arab Saudi yang belajar menembak.
Undang-undang (UU) baru ini diloloskan pada tahun lalu. Dimana dalam UU ini disebutkan bahwa wanita Saudi diizinkan memiliki api.
Dilansir Middle East Monitor, Rabu (14/9/2022), langkah tersebut diambil dua tahun setelah wanita Saudi diperbolehkan mengemudi mobil sendiri. Aturan ini mengakhiri larangan kontroversial sejak lama yang dicabut oleh dekrit kerajaan tahun 2017 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perubahan UU dalam beberapa tahun terakhir merupakan bagian dari reformasi lebih luas yang diawasi oleh penguasa de-facto, Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), dengan Visi 2030 yang bertujuan mentransformasikan masyarakat dan perekonomian Saudi.
Menurut laporan Zenger News, menembak sudah menjadi hobi populer di Saudi selama pandemi virus Corona (COVID-19) di tengah lockdown dan social distancing. Namun disebutkan beberapa wanita Saudi justru sudah pernah belajar menembak sebelum ini.
Simak halaman selanjutnya
Saksikan juga 'Mendag Zulkifli Hasan Ingin Produk Indonesia Kuasai Arab Saudi':
Salah satu wanita juara kompetisi menembak di Saudi mengatakan dirinya telah belajar menembak di usia muda. Ia mengaku diajari ayahnya berlatih dengan senapan angin.
"Di usia muda, ayah saya mengajari saya cara menggunakan dan berlatih dengan senapan angin. Saya kemudian bergabung dengan Federasi Panahan Saudi," ucap Reem Alatawi, yang menjadi juara satu dalam kompetisi menembak di Saudi.
"Kita harus berterima kasih kepada pemerintah dan Klub Falcon dan Berburu Saudi untuk kesempatan ini. Sekarang semua orang bisa mendapatkan senjata secara legal dan jauh lebih mudah daripada di negara-negara lainnya," imbuhnya.
Namun, niat pemerintah Saudi sebenarnya bukan untuk memberikan hobi baru, tapi untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang beragam. Ditambahkan bahwa 'di bawah visi pemerintah untuk konservasi berkelanjutan agar adanya tempat baik untuk berburu dan pariwisata'.
"Kita belum melihat stratifikasi itu di pasar karena perubahan aturan baru saja diumumkan," ucap CEO retailer senjata api terkemuka di Saudi, Ahmed AlRumaih, menuturkan kepada Zenger News.
"Namun, Anda bisa memperkirakan akan ada lebih banyak penekanan pada target dan latihan menembak dibandingkan berburu dengan didasarkan pada tren global," imbuhnya.