Internal PPP masih panas setelah penetapan dan pengesahan Muhammad Mardiono sebagai Plt Ketua Umum menggantikan Suharso Monoarfa. Loyalis Suharso, Syaifullah Tamliha, dicopot dari jabatan strategis di Komisi V DPR RI. Tamliha melawan.
Syaifullah Tamliha dicopot PPP dari jabatan Wakil Ketua Komisi V DPR RI. Sebelum dicopot, Tamliha menyatakan pembelaan terhadap mantan Ketum Suharso Monoarfa.
Pengganti Tamliha di Komisi V DPR ialah Muhammad Iqbal. Penetapan tersebut dilakukan di Ruang Komisi V DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/9). Penetapan Iqbal sebagai Wakil Ketua Komisi V DPR dipimpin oleh Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Tamliha Dicopot Saat Umrah, Ini Jawaban PPP |
Tamliha bercerita dicopot oleh fraksinya saat sedang menjalani ibadah umrah di Tanah Suci, Madinah, Arab Saudi.
"Masih (umrah) di Madinah," kata Tamliha kepada wartawan, Selasa (13/9/2022).
Tamliha menceritakan dirinya belum menerima surat pemberintahuan dicopot dari pimpinan Komisi V DPR. Sebab, masih melaksanakan ibadah umrah.
"Belum diberi tahu (surat pencopotan)," ujar Tamliha.
Tamliha mengaku sejak awal memang tidak berniat menjadi pimpinan Komisi V DPR, namun saat itu sudah menjadi keputusan partai. Kini, Tamliha bersyukur dicopot dari jabatan itu.
"Belum tahu (suratnya). Tapi saya ucapkan alhamdullilah. Saya merasa merdeka," imbuhnya.
Pembelaan Tamliha ke Suharso
Tamliha sempat menyampaikan keberatannya terhadap hasil Mukernas di Banten yang memberhentikan Suharso Monoarfa dari jabatan Ketum PPP. Dia menilai Mukernas tersebut ilegal.
Tamliha menyebut Mukernas di Banten yang menetapkan Mardiono menjadi Plt Ketum PPP ilegal. Selain itu, dia menilai Mukernas tidak bisa memberhentikan Suharso Monoarfa.
"Mukernas tersebut ilegal, sebab undangan Rapat Pengurus Harian tidak ditandatangani oleh Ketum dan Sekjen DPP PPP," ujar Tamliha.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya:
Saksikan Video 'Tamliha Dicopot Saat Umrah, Ini Jawaban PPP':