Pemerintah Amerika Serikat berencana untuk segera mengirimkan kembali paket senjata lainnya ke Ukraina.
"Saya pikir Anda akan melihat satu lagi dalam beberapa hari mendatang," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby kepada wartawan, mengacu pada tahap lain dalam program multi-miliar dolar AS untuk mendukung militer Ukraina.
Dilansir kantor berita AFP, Rabu (14/9/2022), Kirby juga memuji "momentum" baru Ukraina dalam mengusir pasukan Rusia dari sejumlah wilayah yang sebelumnya sempat diduduki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Kirby mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan apakah keberhasilan Ukraina memaksa mundur pasukan Rusia dari sejumlah wilayah di timur, menandakan titik balik dalam perang secara keseluruhan.
"Saya pikir apa yang Anda lihat tentu saja merupakan pergeseran momentum oleh angkatan bersenjata Ukraina," kata Kirby. "Tetapi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky harus menjadi orang yang "menentukan dan memutuskan apakah dia merasa secara militer mereka telah mencapai titik balik," imbuhnya.
"Terlepas dari peristiwa dramatis ..., itu adalah perang dan perang tidak dapat diprediksi," cetus pejabat senior AS itu.
"Apa yang akan kami lakukan adalah terus mendukungnya," kata Kirby.
Kirby mengatakan persenjataan AS telah "berperan penting" dalam kemampuan Ukraina untuk membalas Rusia, dan bahwa "kami sejalan dengan Ukraina."
Adapun klaim Moskow bahwa mereka tidak mengalami kekalahan dalam pertempuran terakhir, tetapi hanya memindahkan pasukannya, Kirby mengatakan: "Mereka menyebutnya reposisi tetapi tentu saja mereka telah mundur dalam menghadapi angkatan bersenjata Ukraina yang jelas-jelas menyerang."
Lihat juga video '5 Negara yang Memiliki Senjata Nuklir Terbesar di Dunia':
Sebelumnya, pasukana Rusia dilaporkan mengalami kemunduran dalam operasi militer di Ukraina. Kondisi itu membuat Presiden Vladimir Putin diminta mengundurkan diri dari jabatannya.
Seperti dilansir CNN, Selasa (13/9/2022), menurut petisi dengan daftar tanda tangan yang diposting ke Twitter pada Senin (12/9) waktu setempat, para deputi kota dari 18 distrik yang ada di wilayah Moskow, Saint Petersburg dan Kolpino menyerukan pengunduran diri Putin.
"Kami, para deputi kota-kota Rusia, meyakini tindakan-tindakan Presiden Vladimir Putin merugikan masa depan Rusia dan warga negaranya," demikian bunyi petisi yang diposting oleh deputi lokal Distrik Semenovsky di Saint Petersburg, Ksenia Thorstrom.
"Kami menuntut pengunduran diri Vladimir Putin dari jabatan Presiden Federasi Rusia," cetus petisi itu.
Petisi itu muncul menyusul pemilu regional dan kota yang akan digelar sejak Rusia menginvasi Ukraina. Para kandidat pro-Kremlin diketahui menyapu kemenangan dalam pemilu itu.