Tentara Rusia dilaporkan mengalami kemunduran dalam operasi militer di Ukraina. Kondisi itu membuat Presiden Vladimir Putin diminta mengundurkan diri dari jabatannya.
Seperti dilansir CNN, Selasa (13/9/2022), menurut petisi dengan daftar tanda tangan yang diposting ke Twitter pada Senin (12/9) waktu setempat, para deputi kota dari 18 distrik yang ada di wilayah Moskow, Saint Petersburg dan Kolpino menyerukan pengunduran diri Putin.
"Kami, para deputi kota-kota Rusia, meyakini tindakan-tindakan Presiden Vladimir Putin merugikan masa depan Rusia dan warga negaranya," demikian bunyi petisi yang diposting oleh deputi lokal Distrik Semenovsky di Saint Petersburg, Ksenia Thorstrom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami menuntut pengunduran diri Vladimir Putin dari jabatan Presiden Federasi Rusia," cetus petisi itu.
Petisi itu muncul menyusul pemilu regional dan kota yang akan digelar sejak Rusia menginvasi Ukraina. Para kandidat pro-Kremlin diketahui menyapu kemenangan dalam pemilu itu.
"Teksi petisi itu ringkas dan tidak 'mendiskreditkan' siapapun. Jika Anda seorang deputi kota dan ingin bergabung, silakan," ucap Thorstrom dalam pernyataan terpisah via Twitter.
Secara terpisah, dewan salah satu distrik Moskow -- Lomonosovksy -- juga menuntut pengunduran diri Putin. "Pandangan Anda dan model pemerintahan Anda sudah ketinggalan zaman dan menghambat pembangunan Rusia dan potensi manusianya," sebut dewan distrik itu merujuk pada Putin.
Pekan lalu, sejumlah deputi Smolninskoye di Saint Petersburg menyerukan parlemen Rusia, State Duma, mengajukan tuduhan makar terhadap Putin. Namun, menurut postingan Twitter seorang pejabat lokal, Nikita Yuferev, beberapa pejabat di antaranya kini menghadapi dakwaan mendiskreditkan militer Rusia.
Media lokal Rusia, The Moscow Times, seruan Putin mundur mencuat di tengah klaim adanya kecurangan dalam pemilu regional. Kemudian setelah pasukan Rusia dilaporkan mengalami kemunduran terbesar dalam invasinya di Ukraina.
Para pejabat yang menandatangani petisi itu diketahui berisiko dihukum di bawah undang-undang (UU) baru yang diberlakukan usai Rusia menginvasi Ukraina, yang melarang perbedaan pendapat bernada antiperang.
Ukraina rebut banyak wilayah. Simak di halaman selanjutnya.
Saksikan Video 'Sekutu Akui Rusia Buat Kesalahan Sehingga Dipukul Mundur Ukraina':
Ukraina Rebut Banyak Wilayah
Pasukan Ukraina berhasil merebut kembali banyak wilayah dari tentara Rusia. Tentara Rusia, terpaksa mundur dari area-area yang pernah dia duduki tersebut.
Seperti dilansir Associated Press, Selasa (13/9/2022), juru bicara intelijen militer Ukraina, Andrey Yusov, menyebut tentara-tentara Rusia menyerahkan diri secara massal saat 'mereka memahami betapa putus asanya situasi mereka'.
Yusov mengklaim tentara-tentara yang ditangkap itu termasuk para perwira militer Rusia dalam jumlah yang 'signifikan'.
Jumlah pasti tentara Rusia yang ditangkap Ukraina tidak diketahui secara jelas. Namun penasihat kepresidenan Ukraina, Oleksiy Arestovich, menyatakan ada begitu banyak tahanan perang (POW) sehingga negaranya kehabisan ruang untuk menampung mereka.
Arestovich juga menyatakan tentara Rusia yang kini menjadi tahanan perang itu akan ditukarkan dengan tentara-tentara Ukraina yang ditahan Moskow.
Bendera nasional Ukraina yang berwarna biru dan kuning dilaporkan berkibar di kota-kota yang baru dibebaskan dari pasukan Rusia. Militer Ukraina mengklaim telah membebaskan lebih dari 20 area permukiman dalam 24 jam terakhir.
Dalam beberapa hari terakhir, menurut Kementerian Pertahanan Inggris, pasukan Kiev berhasil merebut kembali wilayah dengan luas dua kali lipat dari London.
"Di beberapa area garis depan, para pembela kita telah mencapai perbatasan negara dengan Federasi Rusia," sebut Gubernur Kharkiv, Oleh Syniehubov.