Lima tentara Pakistan dan sedikitnya empat militan tewas dalam baku tembak di wilayah barat laut Pakistan. Usai bentrokan itu, kelompok militan Taliban Pakistan menuduh militer melanggar gencatan senjata.
Dilansir dari kantor berita AFP, Rabu (7/9/2022), kelompok Taliban Pakistan yang dikenal sebagai Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) mengumumkan gencatan senjata tanpa batas pada Juni lalu untuk memfasilitasi pembicaraan damai yang ditengahi oleh negara tetangga, Afghanistan. Namun, bentrokan masih kerap terjadi sejak itu meskipun kedua belah pihak mengatakan gencatan senjata masih berlangsung.
Dalam bentrokan terbaru pada hari Senin (5/9) waktu setempat, militer Pakistan mengatakan mereka menyerang tempat persembunyian militan di Boyya, Waziristan Utara, menyusul informasi intelijen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aksi tembak-menembak yang intens terjadi antara pasukan dan teroris," kata bagian hubungan masyarakat militer Pakistan dalam sebuah pernyataan.
Disebutkan bahwa empat militan dan lima tentara tewas, termasuk seorang perwira.
Pada hari Selasa (6/9) waktu setempat, seorang komandan TTP mengkonfirmasi bentrokan itu dan menuduh pemerintah Pakistan beritikad buruk, dengan mengatakan pasukan baru-baru ini telah menyerang mereka di enam distrik, termasuk Peshawar, ibu kota provinsi Khyber Pakhtunkhwa.
"Pemerintah tidak menghormati komitmennya soal gencatan senjata," kata komandan TTP itu kepada AFP.
Sejak kelompok Taliban kembali berkuasa di Afghanistan tahun lalu, pemerintah Pakistan kerap mengeluhkan serangan-serangan oleh TTP, terutama di sepanjang perbatasan kedua negara.
Simak juga 'Indonesia Siapkan Rp 7,1 Miliar Bantu Korban Banjir Pakistan':
Taliban Pakistan dan Taliban Afghanistan adalah kelompok yang terpisah, tetapi memiliki ideologi yang sama.
Pemerintahan Taliban di Afghanistan menegaskan tidak akan membiarkan tanahnya digunakan oleh para militan asing. Namun, ratusan militan Taliban Pakistan diyakini berada di negara itu, begitu pula dengan sebagian besar pemimpin kelompok itu.
Pada hari Selasa (6/9) waktu setempat, militer Pakistan memperingati Hari Pertahanan, untuk menghormati mereka yang tewas dalam perang tahun 1965 dengan India.