Pengawas Nuklir PBB Periksa PLTN Ukraina yang Digempur, Apa Hasilnya?

Pengawas Nuklir PBB Periksa PLTN Ukraina yang Digempur, Apa Hasilnya?

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 02 Sep 2022 11:57 WIB
A view shows the Zaporizhzhia Nuclear Power Plant in the course of Ukraine-Russia conflict outside the Russian-controlled city of Enerhodar in Zaporizhzhia region, Ukraine August 30, 2022. REUTERS/Alexander Ermochenko
Situasi di PLTN Zaporizhzhia, Ukraina, yang dikuasai Rusia pada akhir Agustus (REUTERS/Alexander Ermochenko)
Kiev -

Tim pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyebut 'integritas fisik' Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina yang dilanda gempuran beberapa waktu terakhir, telah dilanggar.

Tim IAEA yang tiba pada Kamis (1/9) waktu setempat di tengah gempuran yang berlanjut, menyatakan akan tinggal lebih lama di PLTN terbesar di Eropa itu untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Demikian seperti dilansir AFP, Jumat (2/9/2022).

Direktur Jenderal (Dirjen) IAEA Rafael Grossi yang memimpin tim itu memberikan pernyataan kepada wartawan setelah para pemeriksa IAEA menghabiskan waktu selama 4-5 jam untuk menginspeksi PLTN Zaporizhzhia yang dikuasai Rusia sejak Maret, namun masih dioperasikan para staf Ukraina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jelas bahwa pembangkit listrik ini dan integritas fisik dari pembangkit listrik ini telah dilanggar beberapa kali," sebut Grossi kepada wartawan setelah dirinya dan timnya kembali ke area yang dikuasai Ukraina.

"Saya khawatir dan akan terus mengkhawatirkan pembangkit listrik itu," ucapnya, sembari menyatakan situasinya saat ini 'lebih bisa diprediksi'.

ADVERTISEMENT

"Kami telah menghabiskan empat jam hingga lima jam di sana, saya telah melihat banyak, dan saya memiliki orang-orang saya di sana, kami mampu mengunjungi seluruh lokasi," tutur Grossi soal inspeksi yang dilakukan timnya.

Disebutkan Grossi bahwa bagian dari timnya yang beranggotakan 14 personel, akan tinggal lebih lama di PLTN Zaporizhzhia. "Hingga Minggu atau Senin, melanjutkan penilaian," ujarnya.

"Kami akan terus melanjutkan kehadiran kami di sana, beberapa pakar saya. Kami memiliki banyak pekerjaan di sana, untuk melakukan analisis terhadap beberapa aspek teknis," imbuh Grossi dalam penjelasannya.

Simak juga 'Jelang Mundur, Boris Ungkit Jasanya di Brexit-Bantuan ke Ukraina':

[Gambas:Video 20detik]



Dia tidak menyebutkan secara spesifik soal jumlah anggota tim IAEA yang akan tetap tinggal di PLTN Zaporizhzhia yang kini dijaga oleh tentara Rusia.

"Kami dapat menyusun sejumlah pertanyaan dan pengamatan awal, penilaian awal, dan mereka akan menggali lebih dalam sehingga kami bisa mendapatkan laporan," ucap Grossi.

"Pagi ini, situasinya cukup sulit. Ada saat-saat di mana tembakan terdengar jelas, senapan mesin berat, tembakan artileri, mortir dua atau tiga kali, kami sangat prihatin," jelasnya menggambarkan situasi keamanan saat tim IAEA mengunjungi PLTN itu.

Namun demikian, Grossi menekankan bahwa misi yang dipimpinnya menerima 'dukungan luar biasa dari tim keamanan PBB'. "Saya pikir kami menunjukkan bahwa komunitas internasional ada di sana, bisa ada di sana dan kami akan terus melakukan ini," tegasnya.

Grossi juga memuji dedikasi para staf dan manajer PLTN Zaporizhzhia yang disebutnya tetap 'menjalankan pekerjaan mereka secara profesional' meskipun 'situasinya sangat sulit'.

Kompleks PLTN Zaporizhzhia dan area-area sekitarnya berulang kali dilanda gempuran dalam beberapa pekan terakhir, dengan Kiev dan Moskow saling menyalahkan atas gempuran itu yang semakin meningkatkan kekhawatiran soal terjadinya bencana nuklir.

Situasi di Zaporizhzhia membangkitkan kenangan pahit akan bencana nuklir terburuk di dunia tahun 1986 yang terjadi di Ukraina, ketika PLTN Chernobyl meledak dan memuntahkan radiasi hingga ke atmosfer Bumi.

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads