Jalankan Misi Cegah Bencana Nuklir, Tim IAEA Tiba di Ukraina

ADVERTISEMENT

Jalankan Misi Cegah Bencana Nuklir, Tim IAEA Tiba di Ukraina

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 01 Sep 2022 09:11 WIB
Director General of the International Atomic Energy Agency (IAEA) Rafael Mariano Grossi speaks to media in Kyiv, Ukraine, early Wednesday, Aug. 31, 2022. The U.N. nuclear watchdog team set off on an urgent mission to safeguard the Russian-occupied Zaporizhzhia atomic power plant at the heart of fighting in Ukraine, a long-awaited trip the world hopes will help avoid a radioactive catastrophe. (AP Photo/Efrem Lukatsky)
Dirjen IAEA Rafael Grossi saat berbicara kepada media di Kiev, Ukraina (AP Photo/Efrem Lukatsky)
Kiev -

Tim pemeriksa dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) telah tiba di Ukraina pada Rabu (31/8) waktu setempat. Para pemeriksa IAEA ini memiliki misi untuk mencegah bencana nuklir terjadi di Pusat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia saat invasi Rusia berlanjut.

Seperti dilansir Reuters, Kamis (1/9/2022), tim IAEA langsung bergerak menuju kota Zaporizhzhia begitu tiba di Ukraina pada Rabu (31/8) waktu setempat, dan kini dilaporkan telah berada di lokasi berjarak hanya 55 kilometer dari PLTN Zaporizhzhia, yang merupakan PLTN terbesar di Eropa.

Tim IAEA diperkirakan akan bermalam di sebuah lokasi di kota Zaporizhzhia sebelum melanjutkan perjalanan dan tiba di PLTN yang kini dikuasai pasukan Rusia itu pada Kamis (1/9) waktu setempat.

Meskipun para pejabat yang ditunjuk Rusia menyarankan bahwa kunjungan itu hanya akan berlangsung satu hari, IAEA berharap bisa melakukan kunjungan lebih lama.

"Jika kita mampu membangun kehadiran permanen, atau kehadiran berkalnjutan, maka itu akan diperpanjang. Tapi segmen pertama ini akan memakan waktu beberapa hari," tutur Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi kepada wartawan di kota Zaporizhzhia.

"Ini adalah misi yang berupaya mencegah bencana nuklir," cetusnya.

Rusia menguasai kompleks PLTN Zaporizhzhia sejak awal Maret lalu dan pasukan militernya dikerahkan di sana sejak saat itu. Namun operasional PLTN itu masih dipegang oleh para staf Ukraina.

Simak juga 'Zelensky Minta Eropa Larang Tayangkan TV Pemerintah Rusia':

[Gambas:Video 20detik]





ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT