Serangan Membabi Buta Rusia di Dekat PLTN Terbesar di Eropa

Serangan Membabi Buta Rusia di Dekat PLTN Terbesar di Eropa

Tim detikcom - detikNews
Senin, 29 Agu 2022 20:33 WIB
FILE - A Russian serviceman guards an area of the Zaporizhzhia Nuclear Power Station in territory under Russian military control, southeastern Ukraine, May 1, 2022. Russia and Ukraine have trade blame over shelling of the Zaporizhzhia nuclear power plant, Europes largest. This photo was taken during a trip organized by the Russian Ministry of Defense. (AP Photo, File)
PLTN terbesar di Eropa (AP Photo)
Jakarta -

Rusia menyerang kawasan dekat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia, Ukraina. Itu adalah PLTN terbesar di Eropa. Serangan Rusia dilancarkan secara membabi buta.

Dilansir AFP, Sabtu (27/8) lalu, ada peringatan soal kebocoran radioaktif dari PLTN itu. Peringatan disampaikan oleh operator energi negara Ukraina, Enervator, dalam pernyataan terbaru via Telegram.

Disebutkan Enervator bahwa pasukan Moskow telah 'berulang kali menggempur' lokasi pembangkit listrik tenaga nuklir yang ada di wilayah Ukraina bagian selatan itu dalam sehari terakhir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Akibat gempuran berkala, infrastruktur pembangkit listrik itu mengalami kerusakan, ada risiko kebocoran hidrogen dan percikan zat radioaktif, dan bahaya kebakaran sangat tinggi," sebut Enervator dalam peringatannya.

Lebih lanjut, Enervator menyebut hingga Sabtu (27/8) siang waktu setempat, PLTN Zaporizhzhia 'beroperasi dengan risiko melanggar standar radiasi dan keselamatan kebakaran'.

ADVERTISEMENT

PLTN Zaporizhzhia berhasil direbut dan dikuasai pasukan Rusia sejak Maret lalu, tak lama usai Moskow melancarkan invasi militer ke Ukraina. PLTN ini punya enam reaktor.

Selanjutnya, pengawas nuklir PBB akan cek:

Simak juga '6 Bulan Rusia Invasi Ukraina, PBB: Tak Ada Tanda Akan Mereda':

[Gambas:Video 20detik]




Pengawas nuklir PBB akan cek

Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi sedang dalam perjalanan menuju PLTN Zaporizhzhia di Ukraina, yang telah menjadi sasaran serangan dalam beberapa pekan terakhir.

"Harinya telah tiba, Misi Dukungan dan Bantuan IAEA untuk Zaporizhzhya sekarang sedang dalam perjalanan," tulis Grossi di Twitter seperti dilansir dari kantor berita AFP, Senin (29/8/2022).

Dia mengatakan tim dari pengawas nuklir PBB tersebut akan tiba di pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa itu pada "akhir minggu ini".

Dalam sebuah foto yang menyertai cuitannya di Twitter, kepala IAEA itu berpose dengan tim yang terdiri dari 13 orang mengenakan topi dan jaket tanpa lengan berlogo pengawas nuklir PBB tersebut.

Grossi telah berbulan-bulan meminta untuk dapat mengunjungi PLTN tersebut, seraya memperingatkan "risiko yang sangat nyata dari bencana nuklir".

PBB telah menyerukan diakhirinya semua aktivitas militer di daerah sekitar kompleks tersebut.

Serangan Rusia ke Ukraina sasar sejumlah infrastrukur-fasilitas publik di sana. Beberapa yang jadi sasaran yakni PLTN terbesar Eropa hingga pabrik dan stasiun.Serangan Rusia ke Ukraina sasar sejumlah infrastrukur-fasilitas publik di sana. Beberapa yang jadi sasaran yakni PLTN terbesar Eropa hingga pabrik dan stasiun. Foto: AP Photo

Selanjutnya, 200 serangan Rusia ke Ukraina:

200 Serangan Rusia

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) dalam pernyataannya pada Minggu (28/8) waktu setempat, menyatakan Moskow tidak mau mengakui adanya risiko kebocoran radioaktif di PLTN Zaporizhia dan memblokir draf perjanjian soal non-proliferasi nuklir karena menyebut soal risiko itu.

Perusahaan nuklir Ukraina, Energoatom, menyatakan pihaknya tidak memiliki informasi baru soal serangan-serangan di dekat PLTN itu.

Namun Gubernur Zaporizhzhia, Oleksandr Starukh, dalam pernyataan via Telegram pada Minggu (28/8) waktu setempat menyebut pasukan Rusia menyerang gedung-gedung permukiman yang ada di kota utama Zaporizhzhia, yang berjarak dua jam perjalanan dari PLTN itu, dan di kota Orikhiv yang ada di bagian timur.

Diberitakan CNN berdasarkan keterangan Oleksandr Starukh, ada lebih dari 200 serangan Rusia ke Ukraina dalam waktu enam jam. Wilayah kota Orikhiv wilayah Zaporizhzhia menjadi sasaran negaranya Vladimir Putin itu. Padahal di situ ada PLTN terbesar di Eropa.

"Hari ini, 14 jam serangan terus-menerus dari sistem jet dan artileri barel dilancarkan terhadap Orikhiv," ujar Starukh dalam pernyataan pada Minggu (28/8) waktu setempat.

"Bagian tengah kota paling menderita; pusat kota terbakar," imbuhnya.

Serangan Rusia itu, ujar Starukh, memicu sejumlah korban luka yang terdiri atas dua anak-anak dan ibunda mereka.

Warga sudah diajari menggunakan yodium untuk mengantisipasi situasi kebocoran nuklir.

Militer Ukraina melaporkan adanya gempuran di sembilan kota lainnya yang ada di area seberang Sungai Dnipro yang menjadi lokasi PLTN Zaporizhzhia.

Rusia Mendekat, Akses ke PLTN Terbesar di Eropa Diblokade WargaRusia Mendekat, Akses ke PLTN Terbesar di Eropa Diblokade Warga Foto: AP/Viktor Buchnev

Sementara dalam pernyataan terpisah, Kementerian Pertahanan Rusia menuduh ada lebih banyak gempuran Ukraina di dekat PLTN Zaporizhzhia dalam 24 jam terakhir. Tudingan itu disampaikan sehari setelah Kiev dan Moskow saling tuding soal serangan di dekat PLTN itu, yang memicu kekhawatiran internasional.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov menyebut sembilan serangan artileri dilancarkan Ukraina dalam dua serangan terpisah dan mendarat di kompleks PLTN itu.

Halaman 2 dari 3
(dnu/dnu)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads