5 Fakta Demo Ricuh di Irak hingga Jatuh Belasan Korban Jiwa

Haris Fadhil, Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 31 Agu 2022 07:51 WIB
Kerusuhan di Irak (Foto: AP/Hadi Mizban)
Baghdad -

Demonstrasi yang berujung ricuh terjadi di Irak. Belasan orang tewas akibat demonstrasi tersebut.

Kericuhan itu diawali unjuk rasa para pendukung ulama Syiah Irak, Muqtada al-Sadr, yang mengundurkan diri dari politik Irak. Para demonstran itu menyerbu istana pada Senin (29/8/2022).

Berikut lima fakta terkait demonstrasi berujung tewasnya belasan orang:

1. Berawal dari Ulama Syiah Mundur dari Politik Irak

Dilansir dari Associated Press, Senin (29/8/2022), demonstrasi itu dipicu pengumuman mundurnya ulama Syiah yang berpengaruh dari politik Irak. Pengumuman itu kemudian mendorong ratusan pengikutnya yang marah menyerbu istana pemerintah dan memicu bentrokan dengan pasukan keamanan hingga menewaskan sedikitnya lima pengunjuk rasa.

Para pengunjuk rasa yang setia kepada ulama bernama Muqtada al-Sadr itu merobohkan penghalang di luar istana pemerintah dengan tali dan menerobos gerbang istana. Banyak yang bergegas ke aula marmer istana yang merupakan tempat pertemuan utama bagi para kepala negara Irak dan pejabat asing.

2. Tewaskan 15 Orang

Dilansir AFP, Selasa (30/8/2022), otoritas medis setempat menyebut sedikitnya 15 pendukung al-Sadr tewas ditembak. Selain itu, ada 350 orang demonstran lainnya mengalami luka-luka dengan beberapa orang mengalami luka tembak dan yang lain menghirup gas air mata.

Kerusuhan itu terjadi di Zona Hijau Baghdad yang diketahui menjadi lokasi kantor pemerintahan Irak dan misi-misi diplomatik asing. Situasi semakin kacau saat gempuran melanda area itu, dengan laporan sumber keamanan setempat pada Senin (29/8) malam menyebut setidaknya tujuh proyektil jatuh di area Zona Hijau Baghdad. Tidak diketahui secara jelas siapa yang bertanggung jawab di balik gempuran itu.

Protes juga pecah di provinsi selatan mayoritas Syiah dengan pendukung al-Sadr membakar ban dan memblokir jalan di provinsi kaya minyak Basra dan ratusan berdemonstrasi di luar gedung gubernur di Missan. Iran menganggap ketidakharmonisan intra-Syiah sebagai ancaman terhadap pengaruhnya di Irak dan telah berulang kali berusaha untuk menengahi dialog dengan al-Sadr.

Lihat video 'Tak Hanya Senjata, Bentrok Kubu Bersenjata di Irak Gunakan Roket':



Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.




(haf/haf)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork