Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk-yeol menjanjikan bantuan ekonomi kepada Korea Utara (Korut) jika denuklirisasi. Kim Yo-Jong, adik perempuan pemimpin Korut Kim Jong-Un, tersulut dengan tawaran janji itu, meminta Yoon Suk-yeol tutup mulut.
Yoon sempat mengatakan bersedia memberikan bantuan ekonomi bertahap kepada Korut jika negara itu mengakhiri pengembangan senjata nuklir dan memulai denuklirisasi. Namun, dia juga mendorong peningkatan pencegahan militer Korsel terhadap Korut.
Korsel diketahui melanjutkan latihan gabungan dengan Amerika Serikat (AS) yang telah lama ditangguhkan, termasuk latihan lapangan utama yang akan dimulai pekan depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, pada Rabu (17/8) waktu setempat, menyatakan Washington DC mendukung kebijakan Yoon. Namun, Kim Yo-Jong menyebut latihan gabungan yang dilanjutkan kembali telah menunjukkan bahwa tawaran diplomasi Korsel tidak tulus.
![]() |
Baca juga: Korea Utara Tembakkan Dua Rudal Jelajah! |
"Kami memperjelas bahwa kami tidak akan duduk berhadap-hadapan dengannya," ucap Kim Yo-Jong merujuk pada Yoon.
Korut menembakkan dua rudal jelajah yang jatuh ke lautan dalam uji coba pada Rabu (17/8) waktu setempat. Ini menjadi uji coba pertama yang digelar Korut dalam dua bulan terakhir dan setelah Kim Jong-Un mengklaim menang melawan COVID-19 pekan lalu.
Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:
Adik Kim Jong-Un Geram
Kembali ke seruan Kim Yo-Jong, hal itu menandai pertama kalinya seorang pejabat senior Korut mengomentari secara langsung apa yang disebut Yoon sebagai rencana 'berani' -- yang pertama diajukan pada Mei dan dibahas lagi pada Rabu (17/8) waktu setempat, seperti dilansir Reuters, Jumat (19/8).
Tawaran bantuan ekonomi Korsel untuk Korut itu dilontarkan Yoon dalam konferensi pers menandai 100 hari dia menjabat.
![]() |
"Akan lebih baik lagi bagi citranya untuk menutup mulutnya," cetus Kim Yo-Jong merujuk pada Yoon dalam pernyataan yang dirilis kantor berita resmi Korut, Korean Central News Agency (KCNA) pada Jumat (18/8) waktu setempat.
Dia menyebut Yoon sebagai sosok yang 'sangat sederhana dan masih kekanak-kanakan' untuk berpikir bisa menawarkan kerja sama ekonomi untuk kehormatan dan senjata nuklir Korut.
"Tidak ada yang menukar takdirnya dengan kue jagung," tegas Kim Yo-Jong dalam pernyataannya.
Menteri Unifikasi Korsel, yang menangani urusan Korut, menyebut komentar Kim Yo-Jong itu 'sangat tidak sopan dan tidak senonoh'.
(rfs/lir)