AS-Korsel-Jepang Latihan Pertahanan Rudal Bersama, Awasi Korut-China

AS-Korsel-Jepang Latihan Pertahanan Rudal Bersama, Awasi Korut-China

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 16 Agu 2022 12:12 WIB
The South Korean and American flags fly next to each other at Yongin, South Korea, August 23, 2016. Picture taken on August 23, 2016. Courtesy Ken Scar/U.S. Army/Handout via REUTERS/File Photo
Ilustrasi -- Bendera Korsel dan AS (Courtesy Ken Scar/U.S. Army/Handout via REUTERS/File Photo)
Washington DC -

Amerika Serikat (AS), Korea Selatan (Korsel) dan Jepang menggelar latihan pertahanan rudal balistik secara bersama-sama. Latihan gabungan yang digelar di lepas pantai Hawaii pekan lalu itu digelar dengan mata tertuju pada Korea Utara (Korut) dan China.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (16/8/2022), ini menjadi momen pertama sejak tahun 2017 bagi ketiga negara untuk menggelar latihan gabungan semacam itu, terutama setelah hubungan Seoul dan Tokyo mencapai titik terendah tahun 2019 di tengah perselisihan terbaru terkait pendudukan Jepang atas Semenanjung Korea tahun 1910-1945 silam.

Presiden Korsel Yoon Suk-Yeol yang menjabat sejak Mei lalu, telah berjanji untuk meningkatkan hubungan dengan Jepang dan memperdalam aliansi dengan Amerika Serikat (AS) demi menangkal Korut dengan lebih baik, termasuk dengan memperluas atau melanjutkan latihan-latihan gabungan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pentagon atau Departemen Pertahanan AS menyebut latihan multinasional bernama 'Pacific Dragon' ini digelar pada 8-14 Agustus lalu, dengan melibatkan peringatan rudal dan latihan pencarian juga pelacakan rudal balistik.

Disebutkan Pentagon bahwa latihan itu menunjukkan komitmen ketiga negara dalam merespons tantangan yang diberikan Korut, melindungi keamanan bersama dan meningkatkan tatanan internasional berbasis aturan.

ADVERTISEMENT

Ketiga negara yang terlibat latihan gabungan ini saling berbagi informasi tautan data taktis sesuai dengan perjanjian trilateral mereka.

Langkah-langkah pertahanan rudal gabungan yang dipimpin AS telah memicu masalah dengan China, yang melakukan pembalasan secara ekonomi terhadap keputusan Korsel tahun 2016 untuk menampung baterai Terminal High Altitude Area Defense (THAAD).

Lihat juga video 'Ini Lokasi Jatuhnya Puluhan Rudal China di Selat Taiwan':

[Gambas:Video 20detik]



Beijing menyebut radar THAAD bisa menembus wilayahnya dan menyerukan kepada Yoon untuk menghormati jaminan yang diberikan para pendahulunya untuk tidak meningkatkan pengerahan THAAD, berpartisipasi pada perisai rudal global pimpinan AS atau menciptakan aliansi militer trilateral yang menyertakan Jepang.

Yoon dalam pernyataannya menyebut jaminan itu bukan perjanjian resmi dan Seoul tidak terikat olehnya.

Kementerian Pertahanan Korsel juga mengonfirmasi pada Selasa (16/8) bahwa tentaranya akan melanjutkan latihan lapangan langsung yang telah lama ditangguhkan saat latihan gabungan dengan AS digelar pada 22 Agustus hingga 1 September.

Korsel dan AS mengurangi latihan militer gabungan beberapa tahun terakhir karena pandemi virus Corona (COVID-19) dan adanya upaya-upaya meredakan ketegangan dengan Korut, yang menuduh latihan itu untuk invasi.

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads