Pengadilan Shanghai di China menjatuhkan hukuman 13 tahun penjara terhadap seorang miliarder China-Kanada Xiao Jianhua. Pengadilan juga menghukum denda perusahaan Tomorrow Holdings Co yang dipimpin Xiao sebesar 55,03 miliar Yuan (Rp 120 triliun).
Seperti dilansir Reuters, Jumat (19/8/2022), Xiao dan perusahaannya, Tomorrow Holdings, didakwa secara ilegal menyerap simpanan publik, mengkhianati penggunaan properti yang dipercayakan, dan penggunaan dana secara ilegal, serta didakwa atas penyuapan.
Pengadilan Shanghai juga menyatakan Xiao dihukum dendam sebesar 6,5 juta Yuan (Rp 14,1 miliar).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam putusannya, pengadilan Shanghai menyatakan Xiao dan Tomorrow telah 'sangat melanggar perintah pengelolaan keuangan' dan 'melukai keamanan keuangan negara'.
Dari tahun 2001 hingga tahun 2021, sebut pengadilan Shanghai, Xiao dan Tomorrow Holdings memberikan saham, real estate, uang tunai dan aset-aset lainnya senilai total lebih dari 680 juta Yuan kepada sejumlah pejabat pemerintah untuk menghindari pengawasan keuangan dan mencari kepentingan tidak sah.
Xiao yang kelahiran China ini dikenal memiliki koneksi dengan kalangan elite Partai Komunis China. Dia tidak terlihat di depan umum sejak tahun 2017 setelah diselidiki di tengah penindakan keras terhadap para konglomerat yang dilakukan pemerintah China.
Pada Juli 2020, sembilan lembaga terkait grup itu disita oleh regulator China sebagai bagian dari penindakan keras terhadap risiko yang diberikan para konglomerat keuangan.