China Aktifkan Lagi Reaktor Nuklir Usai Mati Setahun Lebih, Kenapa?

China Aktifkan Lagi Reaktor Nuklir Usai Mati Setahun Lebih, Kenapa?

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 18 Agu 2022 18:48 WIB
A years-long Chinese-French project, the Taishan plant opened in 2018 PETER PARKS AFP/File
PLTN Taishan yang beroperasi sejak tahun 2018 merupakan proyek gabungan China dan Prancis (PETER PARKS AFP/File)
Beijing -

Sebuah reaktor nuklir di wilayah China bagian selatan telah terhubung kembali dengan jaringan listrik usai dimatikan selama setahun lebih. Reaktor di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Taishan itu dimatikan setelah otoritas China melaporkan adanya kerusakan.

Seperti dilansir AFP, Kamis (18/8/2022), salah satu reaktor pada PLTN Taishan yang ada di Provinsi Guangdong itu dimatikan sejak Juli tahun lalu usai dilaporkan terjadi kerusakan kecil pada batang bahan bakar dan penumpukan gas radioaktif di PLTN itu.

Operator menyambungkan kembali reaktor yang sempat mengalami kerusakan itu setelah perbaikan dilakukan, dan usai dilakukannya 'inspeksi dan pemeliharaan' selama berbulan-bulan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hasil pemantauan terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Taishan dan lingkungan sekitarnya terpantau normal," demikian pernyataan Kelompok Pembangkit Nuklir Umum China (CGN) selaku operator PLTN Taishan dalam pengajuan bursa pada Selasa (16/8) malam.

PLTN Taishan dioperasikan dalam kemitraan dengan perusahaan energi Prancis, EDF, dan diketahui menggunakan desain Reaktor Bertekanan Eropa (EPR) -- desain air bertekanan, yang dikembangkan untuk meluncurkan kembali pembangkit nuklir di Eropa usai bencana nuklir Chernobyl tahun 1986 silam.

ADVERTISEMENT

Desain itu disebut-sebut menawarkan tenaga lebih besar dan keamanan lebih baik, namun proyek-proyek EPR di Finlandia, Prancis dan Inggris diwarnai penundaan dan pembengkakan biaya.

Dalam pernyataan sebelum mematikan salah satu reaktor nuklir di PLTN Taishan setahun lalu, Kementerian Lingkungan dan regulator nuklir China menyebut ada lebih dari 60.000 batang bahan bakar di reaktor itu dan proporsi batang yang rusak 'kurang dari 0,01 persen'.

Saat itu, otoritas China menyebut kerusakan yang terjadi 'tak terhindarkan' karena berbagai faktor termasuk manufaktur bahan bakar dan transportasi.

Simak juga 'Ilmuwan China Sukses Hasilkan Medan Magnet Stabil Tertinggi':

[Gambas:Video 20detik]



EDF sebelumnya menyalahkan penumpukan gas radioaktif di PLTN Taishan pada lapisan beberapa batang bahan bakar uranium yang disebutnya memburuk. Dalam pernyataan terbaru pada Rabu (17/8) waktu setempat, EDF mengonfirmasi bahwa reaktor yang sebelumnya dimatikan, telah aktif kembali sejak Senin (15/8) waktu setempat.

"Setelah penyelidikan mendalam, otoritas keselamatan China memberikan persetujuan untuk menyalakan kembali reaktor EPR nomor 1 di Taishan," ucap juru bicara EDF dalam pernyataannya.

Data pemantauan lingkungan resmi tahun lalu menunjukkan sedikit peningkatan radiasi di dekat PLTN Taishan dibandingkan PLTN lainnya di China, namun dinyatakan masih dalam kisaran normal untuk tingkat radiasi lingkungan di Guangdong.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads