Militer Rusia mengerahkan sejumlah jet tempurnya yang dipersenjatai dengan rudal hipersonik ke pangkalan udara paling barat di kawasan Baltik. Pengerahan tu dilakukan saat ketegangan dengan Barat semakin meningkat terkait invasi ke Ukraina.
Seperti dilansir Associated Press, Jumat (19/8/2022), Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan tiga jet tempur MiG-31 yang dilengkapi rudal hipersonik Kinzhal telah tiba di pangkalan udara Chkalovsk, Kaliningrad, yang ada di tepi Laut Baltik.
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa pengerahan itu merupakan bagian dari 'langkah tambahan pencegahan strategis'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, jet-jet tempur itu akan disiagakan sepanjang waktu.
Sebuah video yang dirilis Kementerian Pertahanan Rusia menunjukkan jet-jet tempur itu tiba di pangkalan udara, namun tidak membawa rudal, yang mungkin dikirimkan secara terpisah.
Pada Kamis (18/8) waktu setempat, Kementerian Pertahanan Finlandia melaporkan dua jet tempur MiG-31 milik Rusia diduga melanggar wilayah udara Finlandia di Teluk Finlandia, lepas pantai dekat kota Porvoo, seberat barat Helsinki. Penjaga Perbatasan Finlandia telah memulai penyelidikan awal terhadap insiden itu.
Pengerahan rudal hipersonik Kinzhal ke Kaliningrad saat invasi ke Ukraina memasuki bulan keenam tampaknya dimaksudkan untuk memamerkan kemampuan militer Rusia dalam mengancam aset-aset NATO. Wilayah itu berbatasan dengan negara anggota NATO seperti Polandia dan Lithuania.
Moskow sendiri mengkritik pengiriman senjata Barat ke Ukraina, dengan menuduh Amerika Serikat (AS) dan sekutu-sekutunya mengobarkan konflik.
Sementara rudal hipersonik Kinzhal, menurut militer Rusia, memiliki jangkauan hingga 2.000 kilometer dan mampu terbang dengan kecepatan 10 kali lipat dari kecepatan suara, sehingga sulit untuk dicegat. Rusia telah menggunakan rudal hipersonik itu untuk menyerang sejumlah target di Ukraina.
Lokasi Kaliningrad berada di garis depan untuk upaya Rusia menangkal apa yang digambarkannya sebagai kebijakan bermusuhan NATO. Kremlin telah secara metodis meningkatkan pasukan militernya di sana, mempersenjatai mereka dengan senjata canggih termasuk rudal jenis precision-guided Iskander dan berbagai sistem pertahanan udara.