Dukungan Pejabat China untuk Kemerdekaan Taiwan Berbuah Hukuman

Dukungan Pejabat China untuk Kemerdekaan Taiwan Berbuah Hukuman

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 17 Agu 2022 06:03 WIB
A person takes a picture of a pro-U.S. sign displayed on a tower ahead of U.S. House of Representatives Speaker Nancy Pelosis expected visit, in Taipei, Taiwan August 2, 2022. REUTERS/Ann Wang
Foto ilustrasi unjuk rasa pro-Taiwan merdeka. (REUTERS/ANN WANG)
Beijing -

Hubungan China dengan Taiwan masih panas pasca-kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi ke Taipei, bulan lalu. Kabar terbaru dari Negeri Tirai Bambu, pejabat-pejabat China yang mendukung kemerdekaan Taiwan telah dihukum.

China yang beribu kota di Beijing menganggap Taiwan sebagai provinsinya yang harus kembali bersatu. Namun Taiwan yang beribu kota di Taipei jelas sudah punya Presiden dan menyatakan diri sebagai negara yang berdaulat, namanya adalah Republik China (Republik of China/ROC), terpisah dengan Republik Rakyat China (People's Republic of China/PRC).

Taiwan kini cenderung dekat dengan AS. Kedatangan Pelosi pada 2 Agustus lalu membuat China tambah geram. Latihan-latihan militer digelar, mepet-mepet atau bahkan menerabas batas, meski China sendiri menyatakan tidak menerabas batas. Selanjutnya, Taiwan juga menggelar latihan militer.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir AFP, Kamis (11/8) pekan lalu, juru bicara Korps Angkatan Darat Kedelapan Taiwan, Lou Woei-jye, mengatakan pasukan Taiwan telah menembakkan howitzer dan suar sebagai bagian latihan pertahanan. Mereka berlatih di daerah paling selatan, Pingtung. Secara resmi, mereka tidak mengatakan latihan ini untuk siap-siap menyambut serangan China, namun konteks situasi saat ini tak pelak ditafsirkan ke arah sana.

Adapun China sendiri bersiap perang. Dalam white paper atau buku putih yang diterbitkan pada Rabu (10/8), Kantor Urusan Taiwan China mengatakan Beijing tidak akan meninggalkan penggunaan kekuatan terhadap tetangganya dan mencadangkan opsi untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan. Di sisi lain, China ingin melakukan 'reunifikasi' atau menyatukan kembali Taiwan ke China secara damai.

ADVERTISEMENT

Lihat video 'Adu Tangguh Tank Tempur di International Army Games, China Sementara Unggul':

[Gambas:Video 20detik]



Taiwan tidak mau bersatu dengan China. Taiwan ingin berdiri sebagai negara merdeka. Sejumlah politikus di China mendukung kemerdekaan Taiwan dan kena sanksi. Simak selengkapnya:

7 Pejabat China pro-Taiwan

Representasi pemerintahan RRC di Taiwan adalah 'Kantor Urusan Taiwan'. Kantor Urusan Taiwan RRC menjatuhi sanksi terhadap sejumlah pejabat RRC yang pro-kemerdekaan Taiwan.

Disiarkan Xinhua dan dikutip Reuters, pejabat yang kena sanksi ada tujuh, di antaranya Hsiao Bi-khim selaku Duta Besar de-facto Taiwan untuk AS dan Wellington Koo selaku Sekretaris Jenderal Dewan Keamanan Nasional Taiwan.

Para politikus dari Partai Progresif Demokratik yang berkuasa di Taiwan juga ikut dijatuhi sanksi oleh China.

Juru bicara Kantor Urusan Taiwan menjelaskan bahwa para pejabat yang dijatuhi sanksi itu tidak akan bisa berkunjung ke China, Hong Kong dan Macau.

Performers travel past Tiananmen Square with a float showing Chinese President Xi Jinping during the parade marking the 70th founding anniversary of People's Republic of China, on its National Day in Beijing, China October 1, 2019.  REUTERS/Thomas PeterAlun-alun Tiananmen, Republik Rakyat China (REUTERS/Thomas Peter Foto: REUTERS/Thomas Peter)

Kemudian perusahaan-perusahaan dan para investor yang terkait dengan mereka juga tidak akan diizinkan mengambil untung di China.

Sebelumnya juga sudah ada, simak selanjutnya:

Sebelumnya juga sudah ada

Tujuh pejabat yang dijatuhi sanksi itu menambah panjang daftar pejabat Taiwan yang sudah terlebih dulu diberi sanksi oleh China, seperti Perdana Menteri Taiwan Su Tseng-chang, Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu dan ketua parlemen Taiwan You Si-kun.

Halaman 2 dari 3
(dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads