Seperti dilansir Reuters, Senin (8/8/2022), dua jembatan penting itu diketahui menjadi satu-satunya perlintasan yang kini digunakan pasukan Rusia menuju wilayah Ukraina bagian selatan yang didudukinya. Pasukan Moskow diketahui menguasai tepi barat Sungai Dnipro yang luas.
"Hasilnya (serangan itu) cukup besar, menghantam jembatan Antonivskyi dan Kakhovskyi," sebut juru bicara komando militer selatan Ukraina, Natalia Humeniuk.
Dalam pernyataan terpisah, Wali Kota Melitopol Ivan Fedorov menyebut serangan jarak jauh Ukraina dengan sistem rudal canggih HIMARS juga menghantam sejumlah pangkalan militer di wilayah Melitopol yang dikuasai Moskow pada pagi hari.
Fedorov menyebut serangan itu menewaskan beberapa tentara dan menghancurkan perangkat keras. "Menurut perkiraan awal, sejumlah besar peralatan militer hancur," sebutnya.
Reuters tidak bisa memverifikasi secara independen laporan Ukraina itu.
Menteri Pertahanan Ukraina mengatakan dua pekan lalu bahwa 50 depot amunisi Rusia telah dihancurkan dengan peluncur roket multiple HIMARS yang dipasok Amerika Serikat (AS). Diketahui bahwa pasukan Kiev mulai menggunakan HIMARS pada Juni lalu.
Rusia menyatakan pihaknya tengah melancarkan apa yang disebut sebagai 'operasi militer khusus' di Ukraina yang bertujuan memberantas para nasionalis dan melindungi masyarakat yang berbahasa Rusia. Ukraina dan Barat menggambarkan tindakan Rusia sebagai agresi yang tidak beralasan.
Lihat video '200 Pasukan Ukraina Tewas Akibat Serangan Udara Rusia':
(nvc/ita)