Presiden Volodymyr Zelensky menyebut gempuran pasukan Rusia yang dilancarkan pada Sabtu (6/8) malam waktu setempat itu sebagai 'teror nuklir Rusia', yang memerlukan lebih banyak sanksi-sanksi internasional, khususnya di sektor nuklir Moskow.
"Tidak ada negara di dunia ini yang bisa merasa aman ketika negara teroris menyerang pembangkit nuklir," ucap Zelensky dalam pernyataan terbaru yang disiarkan televisi setempat pada Minggu (7/8) waktu setempat, seperti dilansir Reuters, Senin (8/8/2022).
Namun, secara terpisah, otoritas yang ditunjuk Rusia di wilayah tersebut mengklaim pasukan Ukraina lah yang telah menyerang kompleks PLTN Zaporizhzhia dengan sebuah peluncur roket multiple.
Disebutkan otoritas yang ditunjuk Moskow itu bahwa gempuran Ukraina telah memicu kerusakan pada beberapa gedung administratif dan sebuah area di dekat sebuah fasilitas penyimpanan.
Reuters tidak bisa memverifikasi secara independen baik klaim Ukraina maupun Rusia.
Insiden-insiden yang sebelumnya terjadi di kompleks PLTN Zaporizhzhia -- di mana Kiev sebelumnya menuduh Moskow telah menyerang jaringan kabel listrik setempat -- telah memicu kekhawatiran global.
"Ini menggarisbawahi risiko bencana nuklir yang sangat nyata," sebut Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Mariano Grossi, dalam pernyataan bernada peringatan pada Sabtu (6/8) waktu setempat.
Simak Video '200 Pasukan Ukraina Tewas Akibat Serangan Udara Rusia':
(nvc/ita)