Militer Taiwan melaporkan sejumlah jet tempur dan kapal perang China kembali melanggar 'garis median' yang membagi perairan sensitif di Selat Taiwan. Pelanggaran ini terjadi saat China menggelar latihan militer besar-besaran di perairan sekeliling Taiwan sejak Kamis (4/8) waktu setempat.
Seperti dilansir AFP, Jumat (5/8/2022), Taiwan menyebut latihan militer China yang akan digelar hingga Minggu (7/8) mendatang itu 'sangat provokatif'. China menggelar latihan militer itu untuk merespons kunjungan kontroversial Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi ke Taiwan beberapa hari lalu.
"Pukul 11.00 waktu setempat, beberapa kelompok pesawat tempur dan kapal perang China melakukan latihan di sekitar Selat Taiwan dan melintasi garis median di selat itu," demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Taiwan pada Jumat (5/8) waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Jumat (5/8/2022):
- Lagi Liburan, Presiden Korsel Tidak Temui Ketua DPR AS yang Datang
Setelah Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi menarik perhatian dunia dengan kunjungannya ke Taiwan, dia menerima jauh lebih sedikit keriuhan pada lawatan berikutnya di Korea Selatan (Korsel).
Dilansir dari Bloomberg dan The Star, Jumat (5/8/2022), Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol tidak melihat perlunya dia untuk bertemu langsung dengan Pelosi. Sebagai gantinya, dia memilih untuk melakukan panggilan telepon.
"Jadwal liburan Presiden Yoon dan kunjungan Ketua Pelosi ke Republik Korea tumpang tindih, dan kami tidak mengatur ulang jadwal kami," kata kantor kepresidenan Korsel dalam sebuah pernyataan.
- Presiden Taiwan Kutuk Keras Latihan Militer Besar-besaran China!
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengutuk keras latihan militer besar-besaran yang digelar China di perairan dekat wilayahnya. Tsai menyebut latihan militer China yang melibatkan penembakan sejumlah rudal balistik itu 'tidak bertanggung jawab'.
Seperti dilansir CNN, Jumat (5/8/2022), Tsai juga menyebut latihan militer China yang akan digelar hingga Minggu (7/8) mendatang itu sebagai 'eskalasi ancaman militer yang disengaja dan terus-menerus'.
"Saya harus menekankan bahwa, kami tidak berupaya untuk meningkatkan konflik atau memprovokasi perselisihan, tapi kami akan dengan teguh mempertahankan kedaulatan kami dan keamanan nasional kami, serta menjaga demokrasi dan kebebasan," tegas Tsai dalam pernyataan pada Kamis (4/8) malam.
Pernyataan Tsai ini disampaikan setelah Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan mengonfirmasi ada 11 rudal balistik yang ditembakkan militer China ke perairan sebelah timur laut dan barat daya wilayahnya pada Kamis (4/8) sore waktu setempat.
- Geger China Tembakkan Rudal Usai Kunjungan ke Taiwan, Ini Kata Pelosi
Ketua House of Representatives (HOR) atau DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi menegaskan kunjungannya ke kawasan Asia baru-baru ini bukan dimaksudkan untuk mengubah status quo di Taiwan atau kawasan.