Lagi Liburan, Presiden Korsel Tidak Temui Ketua DPR AS yang Datang

Lagi Liburan, Presiden Korsel Tidak Temui Ketua DPR AS yang Datang

Rita Uli Hutapea - detikNews
Jumat, 05 Agu 2022 14:03 WIB
U.S. House Democratic leader Nancy Pelosi emerges from a record-breaking 8-hour speech on the floor of the House of Representatives in support of young illegal immigrants known as Γ’DreamersΓ“ on Capitol Hill in Washington, D.C., U.S. February 7, 2018.  REUTERS/David Morgan
Ketua DPR AS Nancy Pelosi (Foto: REUTERS/David Morgan
Jakarta -

Setelah Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi menarik perhatian dunia dengan kunjungannya ke Taiwan, dia menerima jauh lebih sedikit keriuhan pada lawatan berikutnya di Korea Selatan (Korsel).

Dilansir dari Bloomberg dan The Star, Jumat (5/8/2022), Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol tidak melihat perlunya dia untuk bertemu langsung dengan Pelosi. Sebagai gantinya, dia memilih untuk melakukan panggilan telepon.

"Jadwal liburan Presiden Yoon dan kunjungan Ketua Pelosi ke Republik Korea tumpang tindih, dan kami tidak mengatur ulang jadwal kami," kata kantor kepresidenan Korsel dalam sebuah pernyataan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yoon adalah satu-satunya pemimpin yang tidak bertemu Pelosi secara langsung selama tur Asianya yang berisiko tinggi, termasuk menjadi pejabat tertinggi AS yang mengunjungi Taiwan dalam 25 tahun. Dia juga jadi ketua DPR AS pertama yang mengunjungi Korea Selatan dalam waktu sekitar 20 tahun.

Presiden-presiden Korea Selatan lainnya telah bertemu Pelosi sejak dia pertama kali menjadi Ketua DPR AS pada tahun 2007, dan Presiden Roh Moo-hyun bertemu dengannya pada tahun 2006 saat berkunjung ke Washington.

ADVERTISEMENT

Pelosi adalah ketua DPR AS pertama yang tiba di Korea Selatan sejak Dennis Hastert pada tahun 2002. Pelosi bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida pada hari Jumat ini di Tokyo dalam lawatan terakhirnya ke Asia.

Pakar menilai meskipun Yoon tidak menemui langsung Pelosi dapat dilihat sebagai "ketidaksopanan diplomatik," hal itu tidak akan menyebabkan kerusakan besar pada aliansi antara Korea Selatan dan AS.

Simak video 'Mimpi Besar AS-Korsel untuk Melucuti Nuklir Korut':

[Gambas:Video 20detik]



"Pada saat Pelosi telah menciptakan kontroversi di Taiwan, kantor kepresidenan mungkin ingin menjauhkan diri dari konflik politik apa pun," kata Yang Seung-ham, profesor emeritus sains politik di Universitas Yonsei di Seoul.

"Bagaimanapun, dia cuma orang nomor tiga di AS, dan tidak ada salahnya bagi Yoon untuk menyapanya secara langsung," imbuhnya.

Selama lawatan singkatnya di Korea Selatan, Pelosi dan delegasi kongresnya bertemu dengan para anggota parlemen di parlemen di Seoul. Dalam pertemuan itu, mereka setuju untuk bekerja sama guna menghentikan upaya pengembangan senjata nuklir Korea Utara.

Sebelumnya, AS dan Korea Selatan telah memperingatkan bahwa rezim Kim Jong-un akan segera melakukan uji coba nuklir pertamanya sejak 2017.

Selama di Korsel, Pelosi juga pergi ke desa gencatan senjata Panmunjom di Zona Demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads