Ketua House of Representatives (HOR) atau DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi menegaskan kunjungannya ke kawasan Asia baru-baru ini bukan dimaksudkan untuk mengubah status quo di Taiwan atau kawasan.
Penegasan ini disampaikan Pelosi setelah China menembakkan rudal balistik dalam latihan militer besar-besaran di dekat Taiwan pada Kamis (4/8) waktu setempat. Latihan militer China itu dimaksudkan untuk merespons kunjungan kontroversial Pelosi, yang dianggap Beijing sebagai provokasi besar.
Seperti dilansir Reuters dan AFP, Jumat (5/8/2022), Pelosi melanjutkan kunjungan ke Korea Selatan (Korsel) dan Jepang usai secara singkat mengunjungi Taiwan -- hanya 19 jam -- di tengah amarah China. Di Taipei, Pelosi memuji demokrasi Taiwan dan menjanjikan solidaritas AS, yang semakin membuat China geram.
Pada Jumat (5/8) waktu setempat, usai bertemu Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida di Tokyo, Pelosi akhirnya menyampaikan komentar terbarunya soal ketegangan di Selat Taiwan yang dipicu kunjungan kontroversialnya.
"Kami telah mengatakan sejak awal bahwa kehadiran kami di sini bukan tentang mengubah status quo di Taiwan atau di kawasan ini," tegas Pelosi dalam konferensi pers di Tokyo.
"Ini tentang... semua bagian undang-undang dan kesepakatan yang telah membentuk hubungan kita. Untuk mendapatkan perdamaian di Selat Taiwan dan mempertahankan status quo," cetusnya.
Simak Video: Detik-detik China Uji Coba Misil Dekat Taiwan, Jadi Tontonan Warga