Rusia mengklaim telah menghancurkan depot senjata asing di dekat kota Lviv, dalam serangan yang jarang terjadi di Ukraina barat.
"Rudal jarak jauh presisi tinggi yang diluncurkan dari udara di dekat kota Radekhiv di wilayah Lviv menghancurkan sebuah pangkalan penyimpanan senjata dan amunisi buatan asing yang dikirim ke rezim Kyiv dari Polandia," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari kantor berita AFP, Rabu (3/8/2022).
Pernyataan itu tidak merinci jenis senjata apa yang dihancurkan dalam serangan di Radekhiv, sekitar 60 kilometer (37 mil) timur laut dari ibu kota wilayah Lviv.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pihaknya juga menghancurkan empat gudang yang berisi roket, senjata artileri dan amunisi di wilayah Mykolaiv, Ukraina selatan dan wilayah Donetsk, Ukraina timur.
Presiden Vladimir Putin mengirim pasukan Rusia ke Ukraina pada 24 Februari, memicu konflik yang dilaporkan telah menewaskan ribuan orang.
Setelah menghentikan upaya untuk merebut ibu kota Ukraina, Kyiv, pasukan Rusia kini fokus untuk merebut wilayah Donbas, Ukraina timur.
Dalam beberapa pekan terakhir, tentara Ukraina, didukung oleh pengiriman artileri jarak jauh yang dipasok Barat, telah berusaha untuk melakukan serangan balasan untuk merebut kembali wilayah Kherson, Ukraina selatan.
Invasi Rusia ke Ukraina telah memicu krisis paling serius dalam hubungan antara Rusia dan Barat sejak Krisis Rudal Kuba 1962. Banyak orang khawatir dunia berada saat ini berada di ambang perang nuklir.
Simak Video 'Tiba di Istanbul, Kapal Kargo Pertama dari Ukraina Langsung Diperiksa Bersama':
Pemerintah Rusia menyebut Amerika Serikat terlibat langsung dalam perang di Ukraina karena mata-mata AS menyetujui dan mengkoordinasikan serangan-serangan rudal Ukraina terhadap pasukan Rusia.
Dilansir dari kantor berita Reuters, Rabu (3/8/2022), Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa Vadym Skibitsky, wakil kepala intelijen militer Ukraina, telah mengakui kepada surat kabar Telegraph bahwa Washington mengkoordinasikan serangan rudal canggih HIMARS.
"Semua ini tak dapat disangkal membuktikan bahwa Washington, bertentangan dengan klaim Gedung Putih dan Pentagon, terlibat langsung dalam konflik di Ukraina," kata Kementerian Pertahanan Rusia.
Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden mengatakan dia ingin Ukraina mengalahkan Rusia dan telah memasok miliaran dolar senjata ke Ukraina, tetapi para pejabat AS tidak menginginkan konfrontasi langsung antara tentara AS dan Rusia.