Panas! Rusia Sebut AS Terlibat Langsung dalam Perang di Ukraina

Panas! Rusia Sebut AS Terlibat Langsung dalam Perang di Ukraina

Rita Uli Hutapea - detikNews
Rabu, 03 Agu 2022 11:02 WIB
EDS NOTE: GRAPHIC CONTENT - In this photo taken from video a view of destroyed barrack at a prison in Olenivka, in an area controlled by Russian-backed separatist forces, eastern Ukraine, Friday, July 29, 2022. Russia and Ukraine accused each other Friday of shelling a prison in a separatist region of eastern Ukraine, an attack that reportedly killed dozens of Ukrainian military prisoners who were captured after the fall of a southern port city of Mariupol in May. (AP Photo)
kerusakan di Ukraina akibat serangan Rusia (Foto: AP Photo)
Jakarta -

Pemerintah Rusia menyebut Amerika Serikat, kekuatan militer utama dunia, terlibat langsung dalam perang di Ukraina karena mata-mata AS menyetujui dan mengkoordinasikan serangan-serangan rudal Ukraina terhadap pasukan Rusia.

Invasi Rusia ke Ukraina telah memicu krisis paling serius dalam hubungan antara Rusia dan Barat sejak Krisis Rudal Kuba 1962. Banyak orang khawatir dunia berada saat ini berada di ambang perang nuklir.

Dilansir dari kantor berita Reuters, Rabu (3/8/2022), Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa Vadym Skibitsky, wakil kepala intelijen militer Ukraina, telah mengakui kepada surat kabar Telegraph bahwa Washington mengkoordinasikan serangan rudal canggih HIMARS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semua ini tak dapat disangkal membuktikan bahwa Washington, bertentangan dengan klaim Gedung Putih dan Pentagon, terlibat langsung dalam konflik di Ukraina," kata Kementerian Pertahanan Rusia.

Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden mengatakan dia ingin Ukraina mengalahkan Rusia dan telah memasok miliaran dolar senjata ke Ukraina, tetapi para pejabat AS tidak menginginkan konfrontasi langsung antara tentara AS dan Rusia.

ADVERTISEMENT

Rusia mengatakan pemerintahan Biden bertanggung jawab atas serangan-serangan rudal terhadap sasaran sipil di daerah-daerah yang dikendalikan oleh pasukan yang didukung Rusia di Ukraina timur.

"Pemerintahan Biden bertanggung jawab langsung atas semua serangan roket yang disetujui Kiev di daerah permukiman dan infrastruktur sipil di daerah berpenduduk Donbas dan daerah-daerah lain, yang telah mengakibatkan kematian massal warga sipil," kata Kementerian Pertahanan.

Lihat juga video 'Detik-detik Kapal Kargo Pertama Bawa Jagung Keluar Pelabuhan Laut Hitam':

[Gambas:Video 20detik]



Diketahui bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut invasi Rusia ke Ukraina sebagai "operasi militer khusus" yang bertujuan untuk mencegah apa yang dia sebut sebagai upaya Barat untuk menggunakan Ukraina untuk mengancam Rusia dan untuk melindungi para penutur bahasa Rusia dari penganiayaan para nasionalis berbahaya di Ukraina.

Putin belakangan menyebut konflik di Ukraina sebagai pertempuran eksistensial dengan Barat yang hasilnya akan membentuk kembali tatanan politik global.

Intelijen AS memperkirakan bahwa sekitar 15.000 orang Rusia telah tewas sejauh ini dalam perang di Ukraina. Angka ini sama dengan jumlah korban tewas Uni Soviet selama pendudukan Moskow di Afghanistan pada 1979-1989.

Menurut intelijen AS, korban jiwa di pihak Ukraina mungkin sedikit kurang dari itu. Baik Ukraina maupun Rusia tidak memberikan perkiraan terperinci tentang korban jiwa masing-masing.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads