Kematian Zawahiri Disambut Baik Arab Saudi
Seperti dilansir Reuters dan CNN, Selasa (2/8/2022), Arab Saudi menyambut baik pengumuman Biden soal kematian pemimpin Al-Qaeda Zawahiri. Saudi menyatakan Zawahiri merupakan salah satu pemimpin teroris.
"Al-Zawahiri merupakan salah satu pemimpin teroris yang memimpin sejumlah operasi di Amerika Serikat dan Arab Saudi," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Saudi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Al-Zawahiri telah merencanakan operasi teroris yang menewaskan ribuan orang yang tidak bersalah, termasuk warga Saudi," imbuh pernyataan itu.
Apakah Zawahiri Dilindungi Taliban?
AS menuduh kelompok Taliban yang kini berkuasa di Afghanistan telah menampung dan melindungi pemimpin Al-Qaeda Ayman al-Zawahiri. Dilansir Reuters, Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken menyebut bahwa Taliban 'secara jelas' telah melanggar Perjanjian Doha.
Perjanjian Doha merupakan perjanjian untuk membawa perdamaian ke Afghanistan yang ditandatangani oleh AS dan Taliban pada Februari 2020 di Doha, Qatar. Perjanjian itu mengakhiri perang sejak tahun 2001 hingga tahun 2021 di Afghanistan.
Ketentuan-ketentuan yang diatur dalam perjanjian itu mencakup penarikan seluruh tentara NATO dari Afghanistan, janji Taliban untuk mencegah Al-Qaeda beroperasi di area-area yang ada di bawah kendali Taliban, dan perundingan antara Taliban dengan pemerintah Afghanistan.
"Dalam menghadapi keengganan atau ketidakmampuan Taliban untuk mematuhi komitmen mereka, kita akan terus mendukung rakyat Afghanistan dengan bantuan kemanusiaan yang kuat dan mengadvokasi perlindungan hak asasi mereka, khususnya perempuan dan anak perempuan," tegas Blinken.
Secara terpisah, seperti dilansir CNN, seorang pejabat senior pemerintahan AS menyebut bahwa beberapa tokoh senior Taliban Haqqani yang menyadari kehadiran Al-Zawahiri di wilayah Afghanistan telah melakukan 'pelanggaran yang jelas terhadap Perjanjian Doha'.
Tokoh-tokoh senior Taliban Haqqani itu, sebut pejabat senior AS, bahkan mengambil langkah-langkah untuk menyembunyikan kehadirannya usai AS melancarkan serangan drone pada Minggu (31/7) pagi waktu Kabul. Mereka disebut membatasi akses ke rumah persembunyian itu dan dengan cepat merelokasi anggota keluarga Al-Zawahiri, termasuk anak perempuan dan cucu-cucunya -- yang tidak menjadi target serangan AS.
AS tidak memberitahu para pejabat Taliban sebelum melancarkan serangannya terhadap posisi Al-Zawahiri.
Sementara, juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, mengonfirmasi serangan terjadi di wilayah Afghanistan dan mengutuk keras serangan itu sebagai pelanggaran 'prinsip-prinsip internasional'. Namun, Taliban tidak menyinggung soal siapa yang menjadi target serangan juga soal kematian Al-Zawahiri.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.