Rusia ikut mengomentari rencana kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi ke Taiwan.
Dilansir dari kantor berita AFP, Selasa (2/8/2022), Kementerian Luar Negeri Rusia pada hari Selasa (2/8) menyebut Amerika Serikat mengacaukan dunia dengan kemungkinan kunjungan Ketua DPR AS ke Taiwan. Rencana kunjungan itu telah memicu kemarahan sekutu Moskow, Beijing.
"Washington membawa destabilisasi pada dunia. Tidak ada satu pun konflik yang diselesaikan dalam beberapa dekade terakhir, tetapi banyak memprovokasi konflik," cetus juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova di media sosial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dihadapkan dengan sanksi-sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya dan isolasi internasional atas invasi militernya di Ukraina yang pro-Barat, Rusia telah mengupayakan hubungan yang lebih dekat dengan China. Rusia juga telah menyatakan solidaritas dengan Beijing soal Taiwan.
Diketahui bahwa China menganggap Taiwan sebagai wilayahnya dan telah berulang kali mengindikasikan bahwa mereka akan memandang kunjungan Pelosi ke Taiwan sebagai provokasi besar.
Beijing kembali mengingatkan pada Selasa (2/8/) bahwa Amerika Serikat akan "membayar harganya" jika Pelosi mengunjungi Taiwan selama tur Asia-nya. Pelosi telah tiba di Malaysia pada hari Selasa ini, setelah mengawali tur Asia-nya dengan kunjungan ke Singapura pada Senin (1/8) kemarin.
"Pihak AS akan memikul tanggung jawab dan membayar harga karena merusak kepentingan keamanan kedaulatan China," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Hua Chunying pada konferensi pers reguler di Beijing.
Simak juga Video: Taiwan Pamer Kekuatan Militernya di Tengah Ketegangan dengan China
Pejabat-pejabat Amerika Serikat sebenarnya sering melakukan kunjungan diam-diam ke Taiwan untuk menunjukkan dukungan, tetapi jika kunjungan ini terlaksana, Pelosi akan menjadi figur AS paling terkenal dalam sejarah yang melakukannya.
Laporan mengenai rencana kunjungannya telah membuat ketegangan AS-China melonjak.
Dalam panggilan telepon dengan Presiden AS Joe Biden pekan lalu, Presiden China Xi Jinping bahkan memperingatkan Amerika Serikat agar tidak "bermain dengan api" soal Taiwan.
Duta Besar China untuk PBB, Zhang Hun, juga telah mengatakan bahwa kunjungan seperti itu akan "sangat berbahaya, sangat provokatif".
"Jika kunjungan seperti itu terjadi, itu juga akan merusak hubungan antara China dan Amerika Serikat," cetusnya.