Iran telah merespons proposal diplomat top Uni Eropa Josep Borrell yang dimaksudkan untuk menyelamatkan kesepakatan nuklir itu, dan mencari kesimpulan cepat bagi perundingan yang berlangsung. Borrell mengatakan dirinya mengusulkan draf teks baru untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran.
"Setelah bertukar pesan minggu lalu dan meninjau teks yang diajukan, ada kemungkinan bahwa dalam waktu dekat kita bisa mencapai kesimpulan soal waktu babak baru perundingan nuklir," sebut juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iran sebelumnya menegaskan pihaknya memperkaya uranium hanya untuk penggunaan energi sipil, dan menyebut pelanggaran yang dilakukannya bisa dibalikkan jika AS mencabut sanksi-sanksi dan kembali bergabung dalam kesepakatan itu.
Garis besar untuk kesepakatan nuklir yang ingin dihidupkan kembali pada dasarnya telah disepakati pada Maret lalu, setelah pembicaraan tidak langsung dilakukan oleh Teheran dan pemerintahan Presiden AS Joe Biden di Wina, Austria.
Namun pembicaraan itu terhenti akibat hambatan baru, termasuk tuntutan Teheran agar AS menjamin bahwa tidak akan ada Presiden AS yang meninggalkan kesepakatan nuklir itu, seperti yang dilakukan Trump.
Biden menyatakan dirinya tidak bisa menjanjikan hal itu, dengan alasan kesepakatan nuklir merupakan pemahaman politik tidak mengikat, bukan perjanjian yang mengikat secara hukum.
(nvc/ita)