Seorang pengusaha atau taipan biji gandum Ukraina dan istrinya tewas akibat gempuran Rusia yang menghantam wilayah kota Mykolaiv pada Minggu (31/7) waktu setempat. Presiden Volodymyr Zelensky menyebutnya sebagai 'kerugian besar' bagi Ukraina.
Seperti dilansir Reuters dan CNN, Senin (1/8/2022), Oleksiy Vadatursky yang merupakan taipan biji gandum di Ukraina dan istrinya, Raisa, dikonfirmasi tewas akibat serangan rudal Rusia di kota Mykolaiv. Konfirmasi disampaikan oleh Gubernur Mykolaiv Vitaliy Kim dan kantor kepresidenan Ukraina.
Keduanya tewas di dalam rumah mereka yang ada di Mykolaiv. Vadatursky merupakan pemimpin dan pendiri perusahaan pertanian Nibulon, yang merupakan salah satu perusahaan produsen dan eksportir biji gandum terbesar di Ukraina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nibulon yang berbasis di Mykolaiv, kota pelabuhan di wilayah Ukraina bagian selatan, diketahui secara khusus fokus pada produksi dan ekspor gandum, jelai dan jagung, serta diketahui memiliki armada dan galangan kapal sendiri.
"Ini merupakan kerugian besar bagi wilayah Mykolaiv dan seluruh Ukraina," ucap Zelensky dalam pernyataannya menanggapi kematian Vadatursky dan istrinya.
"Selama lebih dari 50 tahun kariernya, Oleksiy Vadatursky telah memberikan kontribusi yang tidak ternilai bagi pembangunan wilayah tersebut dan pengembangan industri pertanian dan pembuatan kapal di negara kita," sebut Zelensky.
Simak video 'Zelensky: Rusia Tak Memiliki Peluang untuk Menangkan Perang!':
Vadatursky yang tercatat sebagai salah satu orang terkaya di Ukraina dalam daftar Forbes diketahui memiliki total harta kekayaan hingga US$ 430 juta. Zelensky menyebut Vadatursky telah membangun pasar biji gandum modern dengan jaringan terminal dan lift antarkapal.
"Orang-orang ini, perusahaan-perusahaan ini, tepatnya di selatan Ukraina, yang telah menjamin keamanan pangan dunia. Ini selalu begitu. Dan sekali lagi akan begitu," tegasnya.
Dia menambahkan bahwa potensi sosial dan industri Ukraina, "Orang-orang kita, kemampuan kita, jelas lebih kuat daripada serangan rudal atau gempuran Rusia'.
Secara terpisah, Wali Kota Mykolaiv Oleksandr Senkevych melaporkan lebih dari 12 serangan rudal menghantam wilayahnya pada Minggu (31/7) waktu setempat.
"Mungkin yang paling kuat di kota ini selama lima bulan perang, (serangan rudal) menghantam rumah-rumah dan sekolah-sekolah, dengan sedikitnya tiga orang mengalami luka-luka," ucapnya.
Laporan tim CNN di lapangan menyebutkan adanya suara ledakan yang dipicu serangan itu dan adanya kebakaran akibat gempuran tersebut. Warga setempat yang diwawancara CNN juga menyebutnya sebagai gempuran terparah di kota Mykolaiv sejak awal invasi Rusia pada akhir Februari.