Otoritas separatis pro-Rusia menyebut puluhan tahanan perang Ukraina tewas akibat gempuran di wilayah Donetsk, Ukraina bagian timur. Separatis pro-Rusia mengklaim bahwa gempuran itu dilakukan oleh militer Ukraina sendiri.
Seperti dilansir Associated Press dan Al Jazeera, Jumat (29/7/2022), juru bicara separatis pro-Rusia di Donetsk, Daniil Bezsonov, mengatakan bahwa gempuran terbaru militer Ukraina menghantam sebuah penjara di kota Olenivka.
Pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia secara terpisah, seperti dilansir Reuters, mengklaim Ukraina menggempur penjara itu dengan roket HIMARS yang dipasok oleh Amerika Serikat (AS).
Akibat gempuran Ukraina itu, sebut Beznosov, sedikitnya 40 tahanan perang Ukraina yang ditahan di penjara itu tewas. Tahanan perang tewas merupakan tentara dan petempur Ukraina yang sebelumnya ditangkap saat bertempur di Mariupol beberapa waktu lalu.
Sekitar 130 orang lainnya mengalami luka-luka akibat gempuran yang terjadi pada Jumat (29/7) waktu setempat.
Belum ada tanggapan resmi dari otoritas maupun militer Ukraina atas klaim separatis pro-Rusia ini.
Namun diketahui bahwa para tentara dan petempur Ukraina ditahan setelah pertempuran sengit berlangsung di kota pelabuhan Mariupol beberapa bulan lalu. Kebanyakan tentara Ukraina itu menyerahkan diri usai bersembunyi di dalam pabrik baja Azovstal di Mariupol.
Tidak hanya unit militer Ukraina, petempur yang tergabung dari Resimen Azov juga terlibat pertempuran sengit mempertahankan pabrik baja Azovstal selama berbulan-bulan, dengan mengandalkan jaringan terowongan bawah tanah di kompleks pabrik tersebut.
Mereka menyerahkan diri pada Mei usai digempur habis-habisan oleh pasukan Rusia dari darat, udara dan lautan. Tentara dan petempur Ukraina yang menyerahkan diri kemudian dibawa ke penjara-penjara di area yang dikuasai Rusia, seperti Donetsk.
Simak Video 'Pasukan Ukraina Coba Pukul Mundur Rusia dari Kharkiv di Hari Kenegaraan':