Ukraina meningkatkan serangan balasan terhadap pasukan Rusia yang terus menginvasi wilayah selatan negaranya pada pekan ini. Gempuran dilancarkan militer Kiev terhadap posisi pasukan Rusia di Kherson dan sebuah kota lainnya di Ukraina bagian selatan.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (29/7/2022), wilayah Kherson yang berbatasan dengan Crimea yang dicaplok Rusia sejak tahun 2014 lalu, telah jatuh ke tangan pasukan Moskow sesaat usai invasi dilancarkan pada 24 Februari lalu.
Kremlin menyebut aksinya sebagai 'operasi militer khusus', namun Kiev menggambarkan tindakan Rusia di wilayah Ukraina sebagai perang penaklukan yang bergaya era kekaisaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diklaim militer Ukraina bahwa pesawat-pesawat tempurnya menyerang lima benteng kuat Rusia di sekitar kota Kherson dan sebuah kota terdekat lainnya.
Beberapa pekan terakhir, Ukraina menggunakan sistem rudal jarak jauh yang dipasok Barat untuk menggempur tiga jembatan yang membentang di atas Sungai Dnipro. Gempuran Ukraina itu memicu kerusakan parah hingga mempersulit Rusia untuk mengirim pasokan bagi pasukannya di wilayah tepi barat.
Intelijen Inggris menyebut srtategi itu mulai mengisolasi pasukan Rusia di wilayah Kherson. "Pasukan ke-49 Rusia, yang ditempatkan di tepi barat Sungai Dnipro, sekarang terlihat sangat rentan," sebut intelijen Inggris dalam buletin intelijen.
Kota Kherson sekarang secara virtual nyaris terputus dari wilayah-wilayah lainnya yang diduduki pasukan Rusia.
"Kehilangan kota itu (Kherson-red) akan sangat merusak upaya Rusia dalam menggambarkan pendudukannya sebagai kesuksesan," demikian pernyataan intelijen Inggris.
Simak Video 'Pasukan Ukraina Coba Pukul Mundur Rusia dari Kharkiv di Hari Kenegaraan':
Ukraina juga mengklaim berhasil merebut sejumlah permukiman kecil di ujung timur Kherson dalam beberapa pekan terakhir, saat berupaya memukul mundur pasukan Rusia.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan dalam pernyataannya bahwa pesawat-pesawat tempurnya menyerang brigade infanteri Ukraina di area utara jauh wilayah Kherson dan mengklaim telah menewaskan lebih dari 130 tentara Ukraina dalam 24 jam terakhir.
Wakil kepala otoritas Kherson yang ditunjuk Rusia, Kirill Stremousov, juga menolak klaim Barat dan Ukraina soal situasi pertempuran terkini. Namun Reuters tidak bisa memverifikasi secara independen laporan itu.